Wahana Balon Udara Google Lintasi Indonesia

By , Jumat, 11 Juli 2014 | 11:53 WIB

Balon udara Google yang digunakan dalam suatu proyek bernama Project Loon, pada pagi ini terbang di wilayah udara Indonesia.

Lintasan balon udara Google tersebut dapat dilihat melalui aplikasi Flightradar 24.

Pada Jumat (11/7), sekitar pukul 09.30 pagi, aplikasi Flightradar 24 mendeteksi balon Google yang terbang di sebelah ujung selatan Pulau Sumatra, di atas area sekitar Bandar Lampung. Balon tersebut terbang bergerak ke arah timur.

Dari data yang ditampilkan oleh Flightradar 24, balon udara Google tersebut terbang di ketinggian 60 ribu kaki (18 ribu meter), dengan kecepatan rata-rata sekitar 10 knots. Ketinggian jelajah balon tersebut dipastikan tidak akan mengganggu lalu-lintas udara, sebab ketinggian jelajah maksimum pesawat udara komersil biasanya di rentang 35 ribu hingga 40 ribu kaki (10 ribu meter).

Aplikasi Flightradar 24 sendiri saat ini tersedia di Google Play Store dan Apple App Store, dan bisa dipasang di perangkat Android dan iOS.

Project Loon adalah salah satu proyek Google untuk menghadirkan jaringan internet di lokasi yang terpencil dengan wahana balon yang berperan layaknya satelit. Balon udara ini terbang dengan menggunakan tenaga surya.

Project Loon akan memperluas cakupan jaringan internet dunia dengan membuat jaringan Wi-Fi di udara menggunakan balon. Proyek ini diharapkan bisa memberikan akses internet bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau infrastruktur tradisional.

Balon udara Google yang digunakan dalam Project Loon telah memulai pengujiannya sejak Juni 2013 lalu. Saat itu ada sekitar 30 balon yang diluncurkan dari New Zealand dan memancarkan sinyal internet ke sejumlah tester.

"Sejak meluncurkan Project Loon di Selandia Baru tahun lalu, kami terus melakukan uji terbang untuk mengembangkan teknologi," tulis Google dalam pernyataan.

Ke depannya, Project loon akan terus dikembangkan lebih luas lagi dengan tujuan akhir membentuk "cincin" yang melingkari bumi, sehingga koneksi internet yang diterima di darat tidak terputus.

Namun, karena minimnya informasi, tak semua orang mengetahui apa itu Project Loon, sehingga justru malah menimbulkan kepanikan. Seperti yang terjadi pada Juni 2014 lalu di New Zealand, saat balon udara Google ditarik ke daratan dan membuat panik warga sekitar.