Israel melancarkan serangan udara sepanjang malam ke markas keamanan dan kantor polisi di Gaza, yang menjadi pengeboman terbesar sejak dimulainya operasi pada 8 Juli lalu.
Pemerintah Israel juga mengatakan pasukannya menyerang roket yang diluncurkan dari pesisir wilayah tersebut. Israel mengatakan militan Palestina menembak sekitar 90 roket dari Jalur Gaza ke dalam wilayahnya pada Sabtu (12/7).
Sedikitnya 159 orang Palestina tewas akibat serangan udara Israel, seperti disampaikan oleh pejabat Gaza.
Mereka mengatakan jumlah korban tersebut termasuk 17 orang yang berasal dari satu keluarga yang tewas dalam serangan rudal Israel pada Sabtu pagi.
Dewan Keamanan PBB telah menyerukan gencatan senjata dan dilakukan pembicaraan damai. Pernyataan ini merupakan yang pertama kali sejak serangan Israel dilakukan, sebelumnya reaksi anggota Dewan Keamanan terbelah dua.
Minggu (13/7) pagi, serangan udara Israel menghancurkan sebagian besar markas dan kantor polisi yang dikuasai militan Islamis Hamas, seperti dilaporkan oleh wartawan BBC di Gaza, Rushdi abu Alouf.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan dalam akun Twitter resmi mereka, "Pasukan IDF menyerang sebuah lokasi yang digunakan untuk meluncurkan roket ke Israel. Misi telah selesai."
"Selama misi, saling tembak terjadi. Empat tentara terluka dan seluruh (pasukan) kembali dengan selamat," jelas Israel melalui Twitter.