Headbanging Berbahaya Bagi Otak

By , Selasa, 15 Juli 2014 | 14:00 WIB

Para dokter Jerman menggarisbawahi bahaya menggoyangkan kepala atau headbanging, setelah seorang pria berumur 50 tahun mengalami pendarahan otak karena menghadiri konser Motorhead.

Pria tersebut mengeluh selalu mengalami pusing kepala saat dirawat ahli syaraf Sekolah Kesehatan Hannover empat minggu setelah konser musik rock.

Hasil pemindaian menunjukkan gumpalan darah di otak bagian kanan, yang kemudian berhasil diangkat para ahli bedah.

Gerakan paling umum musik rock and roll adalah headbanging. Siapa sangka gerakan tersebut dapat mencederai otak?

Lewat sebuah artikel di Lancet, Dr Ariyan Pirayesh Islamian dan rekan-rekannya dari sekolah tersebut mengatakan pria—yang tidak ingin diketahui jati dirinya—tidak pernah mengalami masalah kepala dan menyangkal menyalahgunakan obat atau alkohol, ketika mulai dirawat pada bulan Januari 2013.

Tetapi dia mengatakan dirinya melakukan headbanging pada konser musik heavy metal beberapa minggu sebelumnya. 

Headbanging merupakan gerakan kepala yang keras dan berirama sesuai dengan musik rock, sebagian besar musik heavy metal.

Kebiasaan ini pertama kali terlihat pada permulaan tahun 1970-an dan Motorhead adalah salah satu kelompok musik yang mempopulerkannya lewat speed metal, lagu dengan tempo yang cepat dengan ritme sampai 200 ketukan per menit.