Jadikan Komunitas Difabel Sebagai Inspirasi

By , Rabu, 16 Juli 2014 | 18:50 WIB
()

Lambat-laun, masyarakat mesti memandang komunitas difabel sebagai inspirasi. Bantuan untuk kaum penyandang disabilitas mestinya berupa dukungan, mulai dari inspirasi hingga bisnis.

Catatan itu mengemuka dalam kerja sama antara perusahaan penyedia jasa internet dan multimedia PT Indosat Mega Media (IM2) yang menggandeng www.kartunet.or.id atau yang lebih dikenal dengan nama Kartunet alias Karya Tunanetra, kemarin.

Sekretaris Korporasi IM2 Andri Aslan, mengatakan IM2 menyediakan hosting costumed space dan unlimited bandwith dengan lokasi server di Indonesia. Dengan cara itu, akses pengguna yang mayoritas berada di dalam negeri ke laman tersebut menjadi lebih mudah dan lancar. "Kami yakin apa yang diperjuangkan Kartunet—memberdayakan komunitas difabel—memiliki banyak potensi," katanya.

Laman Kartunet sudah berdiri sejak 19 Januari 2006. Selama lebih dari sewindu keberadaannya, Kartunet berkomitmen mendorong pandangan baru di masyarakat dalam melihat penyandang disabilitas dengan menjadikan mereka sebagai suatu inspirasi.

Jamaah perempuan anggota Yayasan Taman Tunanetra Raudatul Makfufin sedang mendengarkan penjelasan penggunaan peranti lunak pengingat azan. Sebagian besar dari mereka adalah ibu rumah tangga dengan usaha tambahan berupa pengolahan makanan. Simak kehidupan masyarakat berkebutuhan khusus dalam NGI Februari 2013. (Rachma Safitri Yogasari)

Kartunet juga menjadi media untuk berkreasi dan berekspresi di ranah daring bagi penyandang disabilitas serta masyarakat umum yang peduli pada isu ini.

Selain itu, peluang reseller hosting dari IM2 juga dapat menjadi keuntungan tersendiri dalam start up business di bidang web development yang sedang dikembangkan Kartunet. Server hosting yang stabil dari IM2 akan menjadi nilai tambah dari usaha digital yang kami tawarkan. 

“Kartunet berharap kerja sama ini dapat terjalin dalam jangka panjang, sembari membuka peluang-peluang lainnya di bidang telekomunikasi digital. Sebab kami yakin, dengan makin majunya infrastruktur jaringan internet di Indonesia, hal tersebut akan berdampak positif bagi penyandang disabilitas. Banyak hambatan, khususnya di sektor mobilitas serta akses informasi, yang dapat teratasi dengan teknologi informasi dan komunikasi (TIK),” ungkap pendiri Kartunet Dimas Prasetyo Muharam. 

“Semakin penyandang disabilitas berdaya, makin besar pula kontribusi yang dapat diberikan, bukan sekadar jadi beban untuk negara dan bangsa.”