Banyak yang tidak menyangka bahwa lampu pijar, AC, water heater , kloset, bahkan keran air menyumbang besar dalam pemborosan. Beruntung teknologi terus berkembang dan memberikan solusi untuk mengatasi pemborosan, seperti beberapa teknologi ramah lingkungan yang ada sekarang ini.
Kalau sudah ‘terlanjur’ memakai AC, tidak ada salahnya berlaih ke AC hemat energi. Kini, beberapa produsen AC mengeluarkan AC berdaya listrik kecil. Jika biasanya membutuhkan daya 600watt untuk AC ½ PK, sekarang hanya butuh 320-330watt untuk kapasitas yang sama. Pilihlah AC yang menggunakan conventer.
Saat ruangan sudah sejuk, secara otomatis AC tersebut akan mengurangi beban pendinginan. Namun, jangan lupa untuk selalu membersihkannya, ya . Debu atau kotoran yang menghalangi aliran udara dari AC dapat membuat mesin bekerja ekstra dan memungkinkan AC akan menjadi cepat rusak.
Nah, jika Anda juga memakai AC sekaligus water heater di rumah, Anda bisa memanfaatkan energi panas AC untuk water heater Anda. Jadi, dengan satu energi dua peranti beroperasi. Tentu Anda tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk penggunaan listrik. Jangan takut, peranti seperti itu sudah ada di Indonesia. Kecepatan pemanasan air dengan sistem water heater tergantung pada besaran kapasitas (PK) AC. Semakin besar kapasitas AC, semakin cepat pula air memanas.
Dalam pengaplikasian teknologi ramah lingkungan , memakai pompa air dapat berpotensi pemborosan. Semakin sering pompa dinyalakan dan dimatikan, semakin besar pula listrik yang disedot dan itu berarti semakin banyak biaya yang dikeluarkan. Untuk mencegah hal tersebut, tidak ada salahnya menggunakan tandon air. Kapasitas tandon air beragam. Tersedia mulai dari 200liter hingga 5200liter. Silakan tentukan sesuai kebutuhan. Tempatkan tandon air dengan memerhatikan gaya gravitasi bumi. Itu berarti semakin tinggi tangki air ditempatkan, semakin deras air yang akan mengalir.
Ingin menghemat penggunaan air? Coba teknologi ramah lingkungan satu ini, kloset hemat air dan keran otomatis! Pada umumnya, kloset biasa menggelontorkan air sekitar 15 liter. Bayangkan berapa banyak air yang digelontorkan jika dalam satu rumah terdapat empat penghuni. Jumlah tersebut melebihi konsumsi rata-rata air minum untuk empat orang yang hanya 20-30 liter sehari. Lebih baik gunakan kloset dengan dua tombol pembilas.
Tombol kecil untuk setelah buang air kecil dan tombol besar setelah buang air besar. Kapasitas air yang dikeluarkan tentunya berbeda. Hal tersebut dapat menghemat sampai 50%! Namun, tanpa dua tombol pembilas tersebut pun Anda dapat menghemat air. Caranya, masukkan tiga botol air air minum kemasan berukuran 600ml ke dalam tangki air kloset. Sebelumnya, botol diisi penuh agar tidak mengapung. Dengan begitu Anda dapat menghemat air sekitar 1,8 liter sekali gelontor.
Begitu pun dengan keran air otomatis. Biasanya, orang sering lupa mematikan keran air saat setelah membersihkan tangan, namun dengan adanya keran otomatis ini mampu mengendalikan penggunaan air. keran ini akan mengeluarkan air secara otomatis saat tangan kita mendekat pada lubang keran. Begitu pun sebaliknya. Keran akan mati apabila tangan menjauh dari keran.
Hal ini terjadi karena adanya sisterm sensor gerak atau inframerah. Salah satu keran otomatis dengan teknologi ramah lingkungan ini beredar di Indonesia dengan bantuan listrik berdaya 0,4watt dari baterai. Sudah begitu, jika baterai mati dapat diisi ulang.