Apakah Malaysia Airlines MH17 Disangka Pesawat Militer?

By , Jumat, 18 Juli 2014 | 03:30 WIB

Situs media sosial yang memiliki kaitan dengan komandan pemberontak Ukraina, mengatakan gerilyawan telah menembak jatuh sebuah pesawat angkut di mana pesawat Malaysia Ailines jatuh di perbatasan Ukraina, Kamis (17/7).

Komentar yang dibuat komandan militer Republik Rakyat Donetsk mengatakan penembakan itu adalah kesalahan, karena pesawat itu diduga merupakan pesawat angkut militer berukuran besar.

"Kami hanya menjatuhkan sebuah An-26 di dekat Torez, di dekat tambang Progress," kata laman VK yang selama ini dikaitkan dengan Igor Strelkov, pemimpn militer itu, yang sering dikutip media Ukraina.

Sebelumnya, pemberontak pro-Rusia di kawasan ini telah menembak jatuh pesawat An-26 pada 14 Juni 2014, menewaskan 47 tentara Ukraina. Laman VK ini tak menyebutkan senjata yang dipakai untuk menembak jatuh pesawat yang terbang di ketinggian 10.000 meter.

Sebuah kicauan dari akun resmi Republik Rakyat Donetsk @dnrpress yang belakangan dihapus, menyatakan pada Kamis pagi telah menyita sebuah sistem rudal Buk dari tentara Ukraina. Peralatan rudal permukaan ke udara ini mampu menembak jatuh pesawat yang terbang di ketinggian jelajah.

Pembuat sistem tersebut, Amaz-Altey, mengatakan rudal ini memiliki kemampuan menyasar target di ketinggian sampai 25 kilometer. Laman VK yang terkait dengan Strelkov juga menulis pejuang separatis pro-Rusia telah memperingatkan Angkatan Udara Ukraina untuk tak terbang di wilayah udara kawasan ini.

Laman VK itu kemudian juga mengunggah video tempat lokasi pesawat itu jatuh. Video itu identik dengan gambar yang kemudian diunggah media Ukraina sebagai lokasi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines berkode penerbangan MH17.