Apakah Percakapan Telepon Dapat Buktikan Pelaku Penembakan MH17?

By , Jumat, 18 Juli 2014 | 12:00 WIB

Sebuah video yang baru diunggah di YouTube, disebut-sebut menunjukkan penyadapan telepon dari para pemberontak pro-Rusia di wilayah timur Ukraina.

Menurut Telegraph.co.uk, rekaman suara, yang diimbuhi dengan subtitle bahasa Inggris, itu diklaim merupakan hasil penyadapan oleh Badan Keamanan Ukraina (SBU) yang kemudian merilisnya di laman resminya.

Dalam video itu disebutkan, sebuah kelompok militan yang dipimpin Igor "Bes" Bezler, menggunakan sistem rudal pertahanan udara Rusia, menembak sebuah pesawat komersial menggunakan sistem rudal pertahanan udara buatan Rusia. Pesawat itu diidentifikasi sebagai Boeing 777 milik Malaysia Airlines.

Dalam rekaman tersebut, dua pemberontak terdengar bebicara tentang sebuah pesawat yang ditembak jatuh. Awalnya mereka mengira itu pesawat militer. Namun ketika seseorang yang disebut "Mayor" melapor kembali, dia tidak yakin pesawat apa yang mereka tembak.

"Ada puing-puing kursi dan tubuh manusia," katanya kepada seseorang yang disebut "Greek".

"Oh begitu. Adakah senjata di sana?" begitu jawaban yang terdengar. Pertanyaan itu ditanggapi si "Mayor" dengan jawaban yang dia lihat adalah perlengkapan kesehatan, handuk, dan kertas tisu.

Di dalam rekaman itu, salah seorang pembicara mengatakan bahwa yang mereka temukan adalah mayat warga sipil.

Ketika salah satu pihak menanyakan "apakah ada dokumen", pihak lainnya menjawab, "ya, seorang mahasiswa Indonesia dari Universitas Thompson".

Sampai saat ini kebenaran rekaman ini belum diverifikasi secara independen oleh masyarakat internasional.

Seperti diberitakan, sebuah pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH17 jatuh di Ukraina, Kamis (17/7/2014). Pesawat tersebut membawa 280 penumpang, dan 11 orang di antaranya adalah warga negara Indonesia.