Kritik Respons Rusia, Australia Tuntut Penyelidikan Independen

By , Jumat, 18 Juli 2014 | 17:50 WIB

Tragedi jatuhnya pesawat Malaysia Airlines MH17 yang mengakibatkan 298 tewas, termasuk 28 di antaranya warga negara Australia, membuat Australia marah.

Perdana Menteri Australia Tony Abbott, dikutip dari The Daily Telegraph, Jumat sore ini (18/7), telah menuntut penyelidikan independen terkait kejadian ini.

"Saya harus memberitahu Anda bahwa respons awal dari Duta Besar Rusia, dengan menyalahkan Ukraina untuk hal ini — sangat, sangat tidak memuaskan," kritiknya di hadapan para pewarta di Canberra.

Abbott menambahkan, bahwa pesawat jatuh karena "bukan kecelakaan, melainkan suatu kejahatan."

Australia bakal menekan Dewan Keamanan PBB untuk memulai penyelidikan internasional terhadap apa yang dideskripsikannya sebagai serangan teroris tersebut. Sekali lagi ia menekankan peringatan supaya Rusia tidak menghalangi langkah investigasi independen.

Abbott mengeluarkan komentar yang bernada kritik ini setelah Menteri Luar Negeri Julie Bishop mengonfirmasi peningkatan angka korban tewas hingga 28 orang.

Dubes Rusia Vladimir Morozov sudah bertemu dengan Menteri Bishop untuk mendiskusikan perihal penembakan pesawat Malaysia Airlines. Menurut Bishop, Morozov menjanjikan Rusia akan bersikap kooperatif.

Meski demikian, sang dubes menyangkal keterlibatan negaranya dan tidak memberikan keterangan lebih jauh. "Mereka (Rusia) tidak dalam posisi untuk memberikan informasi detail mengenai apa yang terjadi. Tapi ia meyakinkan saya Rusia akan melakukan yang terbaik untuk menemukan siapa yang bertanggung jawab."