Seorang pria Belanda, ayah dari salah satu korban MH17, telah menulis surat terbuka bernada keras, yang isinya ditujukan kepada "orang-orang yang bertanggung jawab atas pembunuhan" putrinya.
Ayah tersebut ialah Hans de Borst, yang kehilangan putri satu-satunya Elsemiek, dalam tragedi pesawat Malaysia Airlines MH17 yang menewaskan 298 orang. Pesawat ditembak jatuh di ketinggian 33.000 kaki di atas Ukraina bagian timur.
Surat yang dipublikasikan dalam laman Facebook pribadi de Borst akhir pekan lalu tersebut ditujukan kepada Vladimir Putin, pemimpin gerakan separatis, serta Pemerintah Ukraina. Dalam surat ini ia mengirimkan "terima kasih" untuk "tindakan pembunuhan putri tersayangku satu-satunya, Elsemiek de Borst, dan mencuri masa depannya dengan kekerasan mereka."
"Saya berharap Anda semua bangga telah menembak dirinya, satu di antara yang lain. Semoga Anda mampu untuk melihat diri Anda di cermin besok pagi," tulisnya.
Ia juga menyebut, bahwa Elsemiek ingin melanjutkan pendidikan insinyur ke Technical University Delft selepas sekolahnya.
Surat de Borst langsung menyebar secara viral karena sangat penuh perasaan (emosional) memaparkan kekecewaan sekaligus ketidakberdayaan, selain juga dengan terang-terangan menggunakan kata "pembunuh".
"Musibah pribadi yang menimpanya sebenarnya merefleksikan sentimen publik luas. Pihak berwenang Belanda juga dikritik karena bersikap terlalu lunak," demikian lansir BBC News.
De Borst mengatakan, sang putri sedang bepergian dengan ibu, adik laki-laki dan ayah tirinya ketika itu.