Untuk mendapatkan volume susu optimal, perlu diberikan pakan berkualitas. Idealnya, jumlah pakan sebanyak sepersepuluh dari berat tubuh kambing. Rata–rata berat kambing betina produktif 60 kg, maka berat pakannya 6 kg per hari. Pakan terdiri dari 3 jenis, yakni 4 kg rumput (hijauan), 2 kg ampas tahu dan konsentrat. Ampas tahu merupakan bahan sisa dari home industry tahu yang dijalankan Agus, sehingga pakan berprotein tinggi ini tidak perlu dibeli.
Pakan hijauan, tidak harus rumput. Pakan yang diberikan sebaiknya bervariasi paling tidak 7 macam, antara lain daun alpukat, sirsak, mangga, rumput gajah dan beragam tanaman pekarangan. Bahkan ada yang memberikan rempah-rempah agar susunya mengandung rempah – rempah. Bila diperlakukan demikian, harga susunya lebih mahal.
“Saya hindari hasih daun nangka, karena tajam. Sembilan puluh persen dari daun yang diberikan akan dihabiskan, maka pilih daun yang bagus,” saran Agus. Sebelum diberikan sebaiknya daun dilayukan terlebih dahulu. Jika tidak akibatnya bisa fatal, perut kembung dan mati.
Gangguan kesehatan tidak hanya dari pakan, tapi juga dari lingkungan. Karenanya, kandang harus memenuhi syarat. Agus menggunakan kandang panggung berbahan bambu, sehingga kotoran dan air kencing mengalir ke bawah dan mudah dibersihkan. Kandang diberi sekat, satu sekat untuk satu kambing. Semantara kandang anak kambing lebih luas dan tidak bersekat. Model kandang ini tidak membutuhkan tempat luas, karenanya bisa diterapkan di lahan sempit.
Menyimpan Susu Kambing
Agar awet, susu kambing harus disimpan dalam suhu beku, di bawah nol derajat. Bahkan sampai minus 6 derajat celcius. Makanya membutuhkan freezer. Kalau menggunakan kulkas, simpanlah di bagian freezer. Jika hanya disimpan dingin saja, maka hanya bertahan 2-3 hari. Bila disimpan di freezer dalam keadaan beku, bisa bertahan hingga 1 bulan. Untuk mengonsumsinya, tidak boleh direbus karena akan menghilangkan senyawa yang bermanfaat. Caranya, cukup memasukkan botol susu ke dalam air panas hingga mencair, selanjutnya susu siap diminum.