Penting bagi anak-anak untuk memiliki kemampuan mengatasi kekalahan dan kekecewaan. Semua orangtua tentunya ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Ingin anak sukses dan bahagia. Namun untuk menjadi orang dewasa yang bahagia, anak-anak harus belajar menerima kekalahan dan mengatasinya. Sebagai orangtua, tugas Anda adalah mendampingi mereka dalam menjalani proses tersbut.
Ada tiga hal yang menjadi alasan mengapa latihan menerima kekalahan harus dilakukan sejak dini.
1. Kita tak selalu bisa mendapatkan apa yang diinginkanSeberapa pun kerasnya usaha anak Anda untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, upaya tersebut takkan selalu berbuah manis. Berusaha maksimal untuk mendapatkan apa yang diinginkan memang sah saja. Namun kita juga perlu menekankan pada anak bahwa hasilnya bisa bermacam-macam kadang tak sesuai harapan.
Nah, menjadi tugas orangtua untuk membantu anak mengatasi situasi ini dengan cara konstruktif. Orangtua harus bisa melatih anak kapan harus mundur dan membiarkan segala sesuatu terjadi apa adanya dan berusaha menerimanya.
2. Menghargai kesuksesan dengan belajar mengenai kekalahanKetika mengalami kekalahan kita bisa memahami apa itu kesuksesan dan lebih menghargainya. Coba hitung berapa kali Anda mengalami kekalahan dalam tahapan kehidupan? Pasti seseorang pernah merasa kalah atau mengalami kekalahan. Ketika itu terjadi pada anak, besar atau kecil levelnya, orangtua perlu melatih anak untuk kembali bangkit dari kekalahan. Proses inilah yang perlu anak pelajari sejak dini. Anak perlu memahami kondisi kalah, menerima apa pun yang terjadi dalam hidupnya, dan mengevaluasinya. Dengan begitu anak-anak bisa tetap bersemangat untuk mencoba lagi untuk mendapatkan kesuksesan.
3. Ada waktunya kita kalahMengajarkan anak menerima kekalahan akan membantu masa depannya. Karenanya akan lebih mudah melatih menerima kekalahan di masa kanak-kanak dengan risiko lebih rendah. Kalau anak bisa belajar bahwa ada kalanya kita kalah maka ia akan lebih mampu mengalahkan egonya dan lebih menghargai kesuksesan. Mereka pun lebih mudah mengatasi kekalahan di masa mendatang. Anak yang terlatih menerima kekalahan akan lebih mudah meraih kesuksesan dan lebih jarang mengalami kekalahan di kemudian hari.