Cuaca buruk kemungkinan besar menjadi penyebab jatuhnya pesawat Air Algerie di Mali, Afrika Barat, sehingga menewaskan semua penumpangnya yang terdiri dari 118 orang, kata sejumlah pejabat Perancis, Jumat.
Para penyelidik di tempat jatuhnya pesawat di bagian utara Mali menyimpulkan, pesawat jenis MD-83 McDonnell Douglas itu pecah berkeping-keping ketika menabrak tanah, Kamis (24/7) pagi. Pejabat itu mengatakan, ini berarti pesawat tersebut bukan menjadi korban dari suatu serangan.
Sementara itu, Presiden Perancis Francois Hollande mengaku terpukul atas insiden ini.
"Sungguh menyedihkan tak ada yang selamat," kata Hollande kepada wartawan.
Jumlah korban yang tewas semula diumumkan 116 orang. Angka ini kemudian diperbaiki jadi 118 orang setelah manifes penumpang dikeluarkan. Berdasarkan laporan awal, sebanyak 51 warga Perancis dikatakan turut menjadi korban.
Tentara Perancis, Mali, dan Belanda turut mengamankan tempat jatuhnya pesawat, yang terletak sekitar 80 kilometer sebelah selatan kota Gossi, di bagian utara Mali, dekat perbatasan Burkina Faso.