Peneliti Menemukan Jejak Penutur Austronesia

By , Kamis, 31 Juli 2014 | 10:24 WIB
()

Tim penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta menemukan jejak manusia prasejarah penutur Austronesia di Situs Tanjungan I dan II di pesisir pantai utara, Desa Tanjungan, Kragan, Rembang, Jawa Tengah. Di sana tim menemukan dua kerangka manusia dan aneka macam perkakas.

Ketua Tim Peneliti Situs Tanjungan dari Balai Arkeologi Yogyakarta Gunadi Kasnowiharjo mengatakan, penemuan situs ini melanjutkan penemuan sebelumnya, yaitu Situs Plawangan, Leran, dan Binangun di sepanjang pantai utara Rembang.

”Tahun ini kami mengulangi lagi ekskavasi untuk mencari pola sebaran dan permukiman mereka. Penggalian dilakukan di sisi timur Situs Plawangan di Desa Tanjungan perbatasan Jateng dan Jatim,” ujar Gunadi, pada Jumat (25/7), di Jakarta.

Siput-siput seperti ini banyak ditemukan berserakan di Gua Harimau. Para ahli arkeologi memperkirakan bahwa lubang-lubang yang terdapat pada ujung-ujung siput memang sengaja dibuat oleh para Penutur Austronesia untuk menyeruput dagingnya. Ini merupakan hasil penemuan di Gua Harimau yang dipaparkan dalam NGI edisi Januari 2013. (Reynold Sumayku/NGI).

Setelah mengumpulkan informasi dari masyarakat, tim menggali di dua lokasi, yaitu di sisi utara dan sisi selatan Jalan Daendels. Di sisi utara sekitar 400 meter dari pantai ditemukan kerangka manusia yang tak lengkap dan wadah kubur tempayan yang pecah. Di sisi selatan ditemukan perkakas kebutuhan sehari-hari, seperti bandul jala, paku, dan tembikar.

Kepala Balai Arkeologi Yogyakarta Siswanto memperkirakan kerangka individu ras Mongoloid. ”Dari sisi arkeologi temuan ini sangat penting. Sayang, kawasan itu sudah terlampau padat,” katanya.

Penamaan Austronesia didasarkan atas penggolongan bahasa. Menurut Peter Bellwood dalam bukunya, Austronesian Prehistory in Southeast Asia: Homeland, Expansion and Transformation, penutur awal Austronesia berasal dari Taiwan yang bermigrasi ke Filipina lalu masuk ke Indonesia dan Oseania.