Obama Akui Amerika Lakukan Penyiksaan Usai Tragedi 11 September

By , Sabtu, 2 Agustus 2014 | 08:45 WIB

Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengakui bahwa pemerintah telah menyiksa beberapa orang setelah tragedi 11 September 2001. Kendati demikian, Obama meminta publik tidak menghakimi orang-orang yang melakukan penyiksaan terlalu keras.

Dalam waktu dekat, pemerintah AS akan mengeluarkan laporan Senat kategori tidak rahasia. Laporan ini akan merinci kekerasan yang dilakukan para agennya terhadap kelompok garis keras setelah insiden 11 September.

"Bahkan sebelum saya menjabat (sebagai presiden AS), saya paham bahwa setelah 11 September, kita telah melakukan beberapa hal yang salah," ujarnya pada jumpa pers di Gedung Putih, Jumat (1/8).

"Kita telah banyak melakukan hal-hal yang benar, namun kita juga menyiksa beberapa orang. Kita telah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan nilai-nilai kita," katanya.

Obama juga mengatakan, setelah 11 September, para agen intelijennya mengalami tekanan yang ekstrem.

"Orang-orang tidak tahu apakah akan ada serangan lainnya setelah itu. Saat itu, ada tekanan yang besar terhadap aparat penegak hukum kita, dan tim keamanan nasional berupaya mengatasinya," katanya.

Obama berharap, laporan ini mengingatkan bahwa karakter AS tidak hanya dinilai ketika melakukan hal-hal yang mudah, tetapi juga hal-hal yang susah.