PBB memperingatkan bahwa sekitar 200.000 warga dipaksa meninggalkan rumah mereka sesudah kaum militan mengambil alih lagi sejumlah kota di utara Irak.
Daulah Islamiyah—yang artinya Negara Islam dan dulu disebut ISIS—dilaporkan telah mengambil alih kota Sinjar dekat perbatasan dengan Suriah.
Sebelumnya Daulah Islamiyah berhasil merebut kota Zumar dan dua tambang minyak dari pasukan Peshmerga duku Kurdi, Sabtu (2/8).
Daulah Islamiyah merebut sejumlah besar kawasan utara Irak dari tangan pemerintah dalam serangan besar-besaran Juni lalu.
Utusan khusus PBB untuk Irak, Nickolay Mladenov, mengatakan bahwa suatu "tragedi kemusiaan sedang berlangsung di Sinjar."
"PBB sangat memprihatinkan keselamatan jasmani warga sipil ini," katanya.
"Situasi kemanusiaan warga sipil ini dilaporkan sangat mengerikan, dan mereka sangat memerlukan kebutuhan dasar seperti makanan, air minum, dan obat-obatan,"tambahnya.
Sebagian warga Sinjar diyakini sudah terusir akibat kedatangan pasukan Daulah Islamiyah sebelumnya di utara Irak.
Penghuni kota itu kebanyakan adalah warga Yazidi Kurdi, yang dianggap sesat oleh militan Daulah Islamiyah.