Energi Ramah Lingkungan dari Si Bebek Raksasa

By , Senin, 4 Agustus 2014 | 15:30 WIB

Panel surya tidak perlu tampil membosankan. Sebuah tim asal Inggris yang terdiri dari seniman dan desainer, Hareth Pochee, Adam Khan, Louis Leger, dan Patrick Fryer, mengajukan ide bertajuk "Energy Duck" kepada Land Art Generator Initiative.

Tim tersebut mengembangkan ide yang menarik secara visual, namun juga berfungsi aktif untuk mengubah radiasi sinar matahari menjadi listrik.

Menurut rencana, "Energy Duck" akan ditempatkan di pelabuhan Kopenhagen. Tidak sekadar menjadi pemanis lanskap, "Energy Duck" yang mengambil bentuk dari eider (bebek laut) ini juga punya fungsi strategis.

Bangunan mengambang setinggi 12 lantai ini dibuat dari baja ringan dan hampir sepenuhnya diselimuti oleh panel solar. Tidak hanya itu saja, bebek raksasa ini pun akan dilengkapi oleh lampu LED.

Pada waktu malam, lampu-lampu LED tersebut akan menyala dan berganti warna. Seperti dikutip Designboom, berbagai pola nyala LED pada permukaan "Energy Duck" tersebut akan menandai kinerja turbin air di dalamnya.

Sementara itu, ketika tenaga listrik harus didistribusikan, bagian dasar bebek ini akan dibanjiri sampai jumlah tertentu. Listrik tersebut kemudian akan ditransmisikan ke jaringan listrik nasional.

Sejauh ini, "Energy Duck" memang baru berbentuk konsep. Dalam konsep tersebut, para desainer dan seniman juga ingin agar Sang Bebek bisa juga menjadi atraksi turis. Dengan cara ini, turis bisa menikmati kerja "Energy Duck "dari dalam.

Ide ini merupakan hasil pengembangan yang sengaja dibuat untuk kompetisi besutan Land Art Generator Initiative (LAGI). LAGI merupakan proyek yang bertujuan untuk mengintegrasikan seni dengan desain berkelanjutan. Dalam jangka panjang, LAGI akan menghasilkan solusi energi alternatif yang bisa diproduksi dan sekaligus tampil menarik.