Sebuah gunung berapi yang telah dinyatakan punah ditemukan di pinggir danau Urmia, Iran. Danau Urmia sendiri sempat dikenal sebagai salah satu danau terluas di wilayah Timur Tengah, menurut Observatorium Bumi milik NASA. Namun, kabarnya danau ini kian mengecil. Menurut Departemen Lingkungan Iran, tahun 2013 hanya 20% dari permukaan danau yang tersisa sejak musim kering.
Laporan yang dirilis tahun 2014 ini mengatakan, "Danau ini hampir kehilangan seluruh fungsi ekologisnya, padahal kondisi ekologi di berbagai lahan basah juga terancam."
Saat ini Departemen Lingkungan Iran sedang berusaha menyelamatkan danau air asin ini yang juga taman nasional di Iran dan biosfer cadangan UNESCO. Pasalnya, danau ini sempat menjadi habitat bagi burung bangau dan pelikan. Namun, karena airnya semakin berkurang, burung-burung ini pun berpindah. Sementara itu, badai pasir asin dari danau kering ini mengancam kesehatan warga yang tinggal di dekat Danau Urmia. Hembusan garam yang mendarat di ladang pertanian pun dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
Kekeringan dan kebutuhan manusia akan air juga menjadi faktor keadaan Danau Urmia yang saat ini memburuk. Bendungan yang dibangun di hulu memindahkan alur air sebelum air itu berkesempatan mengalir ke danau, menyebabkan populasi yang tinggal di daerah danau itu semakin kehausan. Untuk membalikkan tren tersebut, pemerintah Iran berkomitmen untuk membayar $500 juta untuk menghentikan pengeringan danau dan segera memulihkan daerah tersebut.
Menurut Departemen Lingkungan Iran, myelamatkan danau itu mengharuskan penghentian eskpansi pertanian dan melembagakan teknik hemat air. Sementara itu ada pula rencana untuk membangun tanggul dan bendungan untuk menampung air danau yang tersisa agar tidak mengalir ke daerah yang sudah kering karena dapat cepat menguap.