Ilmuwan Kembangkan Bio-Robot Mini

By , Selasa, 5 Agustus 2014 | 18:24 WIB

Bio-robot mini terbaru yang dikendalikan dengan denyut arus listrik ini digerakkan dengan sel-sel otot yang dikembangkan di laboratorium.

Dilansir dari Sciencedaily.com, saat ini, untuk pertama kalinya para ilmuwan berhasil mengembangkan sebuah robot mini yang digerakkan oleh sel-sel otot aktif terdiri dari otot biologis dan komponen mekanis.

Otot biologis sangat fleksibel, memungkinkan robot bisa bergerak maju di laboratorium. Menurut para peneliti, robot mini akan memimpin lahirnya "bio-robot" generasi baru yang fleksibel. Peneliti dari Universitas Illinois mengembangkan bio-robot mini yang digerakkan dengan otot dan bergerak dengan kendali arus listrik.

"Bio-robot mini" digerakkan oleh sel otot berbentuk strip, yang dikendalikan dengan arus listrik. Detil robot tersebut telah dipublikasikan di "Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America" edisi terbaru.

Pemimpin penelitian terkait di University of Illinois Bioengineering, Rashid Bashir mengatakan  bahwa aktivitas biologis yang digerakkan sel-sel otot merupakan elemen dasar ilmuwan dalam membangun setiap perangkat biomekanik. "Kami mencoba menggabungkan prinsip biologi dan rekayasa dengan formula tertentu, untuk mewujudkan desain mengembangkan perangkat biomekanika dan sistem aplikasi lingkungan medis," lanjutnya.

Biologi sangat kuat, jika dimanfaatkan kelebihannya dengan formula tertentu maka akan mendapatkan temuan yang mengejutkan. Bashir adalah perintis dalam hal desain dan pembuatan bio-robot, panjang fisik bio-robot mini terbaru kurang dari 1 cm, terbuat dari bahan hidrogel printer 3D yang fleksibel dan sel-sel hidup.

Sebelumnya tim peneliti menginformasikan bio-robot yang dapat "berjalan" secara independen, daya dorong disediakan oleh sel-sel jantung tikus, namun, sel-sel jantung kerap menyusut, sehingga tidak mudah bagi ilmuwan untuk mengontrol gerakan robot. Oleh karena itu, bagi ilmuwan, bio-robot yang dikembangkan dengan sel-sel jantung sulit untuk mewujudkan pergerakan, penghentian, mempercepat atau mengurangi kecepatannya. Bio-robot berjalan terbaru yang dikembangkan tersebut terdiri dari sel otot rangka berbentuk strip yang dikendalikan oleh denyut arus listrik.

Para peneliti menggunakan formula khusus dalam mengendalikan bio-robot, dan mengaktifkan kemungkinan desain lain untuk tinjauan ke depan, insinyur dapat membuat bio-robot berdasarkan kebutuhan, agar mereka menyelesaikan beberapa aplikasi khusus. Inspirasi desain robot mini ini berasal dari struktur komposisi tulang kerangka-tendon-otot alami, sementara struktur tulang punggungnya adalah hidrogel cetak 3D, sangat kuat namun fleksibel, yang dapat menekuk sama seperti sendi.

Dua pilar digunakan untuk menetapkan otot strip hingga pada struktur tulang punggung hidrogel, sama seperti tendon otot yang melekat ke tulang. Sementara itu, kedua pilar dapat digunakan sebagai kaki bio-robot. Peneliti dapat mengendalikan kecepatan jalan sang robot melalui pengaturan frekuensi denyut arus listrik.