Penurunan Populasi Ikan di Laut Semakin Nyata

By , Kamis, 7 Agustus 2014 | 06:00 WIB

Overfishing merupakan pengambilan satwa liar dari laut dengan yang berharga tinggi secara berlebihan sehingga menyebabkan spesies tersebut terancam punah. Berawal di tahun 1800-an, ketika manusia mencari minyak untuk menyalakan lampu, membuat populasi paus berkurang. Beberapa ikan yang sering kita konsumsi seperti ikan sarden pun berada di ambang kepunahan.

Asal Mula

Para ilmuwan kelautan menyelidiki sejak kapan overfishing mulai marak. Kini mereka mempunyai ide cemerlang untuk mencegah overfishing terus terjadi.

Pada abad pertengahan ke-20, dunia Internasional melakukan upaya pemingkatan ketersediaan dan keterjangkauan makanan kaya protein. Hal ini menyebabkan, pemerintah melakukan cara untuk meningkatkan kapasitas nelayan. Bermula dari kebijakan yang menguntungkan, pinjaman, dan subsidi melahirkan peningkatan pesat pada industri penangkapan ikan.

Perusahaan besar berlomba mencari laba untuk menjelajahi lautan dan mengembangkan metode canggih. Penerapan metode canggih itu bertujuan untuk menemukan, penggalian, dan pengolahan spesies laut yang dibutuhkan. Hingga akhirnya konsumen mudah menemukan spesies ikan laut dengan harga terjangkau.

Namun di tahun 1989, sekitar 90 juta ton tangkapan dari laut membuat berubahan besar pada kehidupan di bawah laut. Penangkapan spesies laut khususnya ikan yang besar-besaran membuat jumlah tangkapan menurun atau stagnan sejak saat itu.

Hewan laut yang paling dicari saat itu, Chilean sea bass, dan tuna bluefin menjadi sangat sedikit bahkan hilang. Bahkan tahun 2003, sebuah laporan ilmiah memperkirakan bahwa industri penangkapan ikan laut hanya mencapai 10 persen dari usaha pencarian sebelumnya. 

Dihadapkan dengan punahnya beberapa populasi ikan, membuat pengusaha penangkapan ikan berusaha untuk melakukan penangkapan ikan yang berada di laut dalam. Fishing down namanya.

Sebuah studi yang diterbitkan tahun 2006 dalam jurnal Science, meramalkan bahwa jika penangkapan dilakukan secara berlebihan maka perikanan dunia akan hilang di tahun 2048.

Selanjutnya 

Selama 55 tahun terakhir, kian menurunnya hasil dari laut membuat manusia semakin sadar. Bahwa lautan yang luas dan kaya pun sebenarnya sangat rentan dan sensitif. Dengan adanya overfishing, pengerusakan habitat, perubahan iklim, hingga pengasaman di lautan. 

Banyak ilmuwan mengatakan sebagaian besar populasi ikan bisa dikembalikan dengan pengelolaan yang agresif, penegakan hukum bagi pelaku overfishing, serta peningkatan penggunaan budidaya.

Namun di berbagai daerah, illegal fishing masih marak terjadi. Khususnya di daerah yang terbiasa memakan makanan laut dan kurang sadar akan kelestarian lingkungan laut.