Aspirin Mampu Berperan Sebagai Antikanker Jangka Panjang

By , Kamis, 7 Agustus 2014 | 10:36 WIB

Selama ini aspirin dianggap sebagai obat untuk mengurangi risiko penyakit jantung, kini penelitian melihat manfaat lain dari aspirin yakni aspirin berperan sebagai antikanker jangka panjang.

Peneliti meyakini bahwa aspirin berpotensi mengurangi risiko penyakit dalam usus dan perut bahkan kanker esofagus (kerongkongan). Mereka menemukan bahwa dengan mengonsumsi aspirin selama 10 tahun dapat mengurangi kasus kanker usus sebesar 35 persen.

Tingkat kanker lambung dan esofagus berkurang 30 persen. Tingkat kematian akibat kanker pun turun sebesar 35-50 persen.

Untuk mengurangi risiko kanker saluran pencernaan ini, orang harus memulai mengonsumsi aspirin dosis harian 75-100 mg selama lima hingga sepuluh tahun di usia 50 sampai 65 tahun.

Mungkin manfaat mengonsumsi aspirin belum terlihat selama tiga tahun pertama, baru terlihat lima tahun setelah pemakaian. 

Bukti pertama yang menunjukkan aspirin berperan sebagai antikanker dapat ditemukan di jurnal Annals of Oncology, yang dibuat oleh profesor dari Pusat Pencegahan Kanker di Queen Mary University London.

Penelitian ini diujikan kepada lebih dari 200 sampel untuk mengetahui efek antikanker dari aspirin. Cuzick mengatakan, “Studi kami menunjukkan bahwa jika semua orang berusia antara 50-65 tahun mulai mengonsumsi aspirin setiap hari selama minimal sepuluh tahun, akan mengurangi sembilan persen potensi kanker, stroke dan serangan jantung secara keseluruhan.” Konsumsi aspirin jangka panjang paling berpengaruh pada penurunan kematian akibat kanker.

Efek samping

Meski ada manfaat jangka panjang, dosis harian dalam mengonsumsi aspirin pun ada efek sampingnya. Sebuah penelitian lain mengatakan, potensi efek samping dapat berakibat pada lambung dan pendarahan di saluran pencernaan. Efek samping ini dapat mengancam jiwa orang berusia lanjut, walau kemungkinan itu sangat kecil.

Sebuah pekerjaan bagi peneliti untuk meneliti guna mengurangi efek samping aspirin serta meningkatkan manfaat penggunaannya. Dengan menentukan dosis tepat dipercaya akan memaksimalkan efek perlindungan.

“Sudah sejak lama aspirin dikenal sebagai obat paling murah dan mudah ditemukan, ternyata juga dapat melindungi dari beberapa jenis kanker,” ujar Cuzick.

Cuzick juga menambahkan beberapa efek samping serius tidak boleh diabaikan, konsumsi aspirin tiap hari menjadi penting untuk mengurangi potensi kanker. Dengan catatan dibarengi dengan berhenti merokok dan mengurangi obesitas, sehingga efek perlindungan aspirin sebagai antikanker semakin manjur.