Kenali Lebih Jauh Lapisan Bumi

By , Kamis, 7 Agustus 2014 | 14:38 WIB

Lapisan dalam bumi terdiri dari empat lapisan, tiga lapisan padat dan satu lainnya cair berbentuk logam cair suhunya hampir sepanas permukaan matahari.

Bagian terdalam berupa bola besi padat dengan diameter sekitar 2400 kilometer. Meskipun inti bumi ini panas, tekanan yang begitu tinggi tidak membuat besi ini meleleh.

Ilmuwan percaya bahwa, inti bumi ini tak hanya terdiri dari besi tapi juga mengandung belerang dan nikel serta beberapa elemen lainnya. Inti bumi ini bersuhu 13000 derajat Fahrenheit (5000-7000 derajat celsius).

Lapis setelah inti bumi (the iron) adalah inti luar, berupa besi cair dengan tebal kira-kira 2300 kilometer. Suhu lapisan ini lebih dingin dibandingkan lapisan inti berkisar antara 7200 sampai 9000 derajat Fahrenheit (4000-5000 derajat Celsius). Komposisi inti luar lapisan bumi terdiri dari besi, sulfur dan nikel. Komposisi ini menciptakan medan magnet bumi.

Lapisan selanjutnya ialah mantel. Banyak orang mengira mantel lapisan bumi ini berupa lava, sebenarnya berupa rock (batuan). Batu di lapisan ini begitu panas dan ditekan dari bawah sehingga menciptakan road tar. Tekanan ini membuat pergerakan arus batu panas dari dalam dan batu yang dingin turun.

Tebal mantel bumi mencapai 1800 mil (2900 kilometer) yang terdiri dari dua lapisan, mantel atas, dan mantel bawah. Batas antara dua bagian itu sekitar 465 mil (750 kilometer) di bawah permukaan bumi.

Tempat manusia tinggal disebut sebagai kerak bumi. Di lapisan terluar bumi ini dapat ditemukan pemandangan yang akrab dengan mata manusia, batuan, tanah, dan dasar laut. Tebal kerak bumi atau setara dari bawah laut rata-rata 25 mil (40 kilometer) di bawah benua.

Terus bergerak

Arus dalam mantel bumi membentuk piringan yang terus bergerak secara berlahan dan bertabrakan. Dari aktivitas ini membentuk gunung dan dasar laut baru.

Benua terdiri dari lempengan piring yang relatif lebih ringan sehingga dapat mengapung di atas mantel bumi. Seperti halnya gunung es yang terus bergerak lambat. Dasar laut terbuat dari batuan padat yang disebut batuan basal. Ia terus menekan ke dalam mantel sehingga menghasilkan cekungan yang dapat berisi air.

Penelitian mengenai lapisan bumi hanya dapat dilakukan sampai kerak bumi dengan melakukan pengeboran untuk sampel. Untuk lapisan lebih dalam, para ilmuwan meneliti gelombang seismik yang tercipta dari gempa bumi.