Sungai Nil: Saksi Bisu Budaya Kuno

By , Sabtu, 24 Januari 2015 | 14:00 WIB

Nil yang dinobatkan sebagai sungai terpanjang di dunia menjadi saksi bisu berbagai kebudayaan kuno. Sungai dengan panjang 4132 mil, setara 6550 kilometer menjadi sumber hidup bagi banyak bangsa lokal.

Berikut fakta menarik kehidupan kuno sekitar Sungai Nil

1. Jika wanita di masa Mesir Kuno mempunyai keistimewaan hak, termasuk tentang perceraian, dan jual beli properti, berbeda dengan wanita di Nubia. Di daerah ini, pria dan wanita memiliki status dan hak yang hampir sama. Wanita Nubia diperbolehkan mencari sumber pendapatan sendiri, bahkan ketika harus mengurus rumah dan keluarga.

2. Wanita Nubia juga berperan penting dalam masyarakat, bahkan mereka diperbolehkan menjabat dalam pemerintahan sebagai ratu dan prajurit perang.

3. Kebanyakan orang Mesir mengenakan pakaian putih. Karena bahan pakaian mereka terbuat dari tanaman rami mempunyai serat berubah putih saat terkena sinar matahari

Biasanya kalangan kelas bawah dan anak-anak tidak menggunakan pakaian sama sekali. Pakaian putih yang digunakan menunjukkan kasta tinggi. Semakin rumit pakaian, banyaknya warna manik-manik dan jahitan, aksesoris perhiasan bahkan sandal akan menunjukkan tinggi rendahnya kasta seseorang.

3. Tiap kasta mempunyai jenis makanan yang berbeda. Daging sapi, babi, unggas, ikan hanya diperuntukkan bagi kelas atas. Sedangkan untuk kelas bawah hanya menyantap buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

4. Bangsa Mesir yang kental dengan ritual spiritual. Sehingga dupa menjadi berharga bagi bangsa ini, selain berfungsi untuk persembahan, juga sebagai aromaterapi dan obat.

5. Unta digunakan sebagai sarana transportasi menyebrangi gurun Sahar menuju Afrika Barat. Rute perdagangan Trans Sahara ini mengangkut bahan seperti gading, emas, dan biji besi.

6. Aksum (budaya kuno Etiopia) mulai mengembangan mata uang menggunakan koin emas, perak, dan tembaga. Emas digunakan sebagai alat tukar Internasional, sementara perak dan tembaga digunakan untuk dalam negeri.

7. Mayoritas bangsa Mesir buta aksara, namun kemampuan kerja fisik dan pertanian mereka unggul.

8. Ikon budaya Mesir kuno adalah kucing, dianggap sebagai setengah dewa. Bangsa Mesir tidak menyukai tikus dan ular karena mengancam tanaman gandum mereka. Kucing dilatih untuk memberantas hama ini, sebagai gantinya hewan karnivora ini akan dipelihara dan dibesarkan secara layak. Penelitian menunjukkan, mayoritas kucing di dunia berasal dari kucing Mesir.

9. Kebudayaan Mesir Kuno percaya, jika orang yang meninggal akan melewati lorong Maat. Di lorong itu, segala kebaikan di dunia akan diukur. Jika berhasil lolos dari lorong Maat itu, maka mereka akan bertemu Tuhan. Oleh karena itu, orang Mesir yang meninggal dikubur menggunakan pakaian lengkap bersama dengan perhiasan, perabotan, bahkan makanan serta minuman.

10. Rumah kuno bangsa Mesir terbuat dari bata dengan atap datar. Bata terbuat dari lumpur yang dijemur di bawah sinar matahari.

11. Aksum, mendirikan tugu dari batu sebagai tanda penghormatan bagi Dewa. Tugu dibentuk dengan bertingkat tinggi, pembangunan ini memperlihatkan bangsa ini berjiwa kreatif.