Sebuah restoran di Carolina Utara, Amerika Serikat mendadak terkenal di media sosial karena mereka memberikan diskon kepada pelanggan yang berdoa.
Selama empat tahun, Restoran Mary's Gourmet mengejutkan konsumen dengan memberikan diskon 15% jika mereka berdoa atau bermeditasi sebelum makan.
"Bisa apa saja (berdoa atau meditasi)—mengambil waktu sebentar untuk melupakan dunia sementara," kata pemilik restoran Mary Haglund.
"Saya tidak pernah bertanya kepada siapa mereka berdoa—itu konyol. Saya hanya menganggapnya sebagai tindakan puji syukur."
Diskon yang tidak biasa ini kemudian menuai pro dan kontra setelah seorang konsumen bernama Jordan Smith membagi foto struk makan di restoran tersebut kepada stasiun radio Kristen pada 30 Juli lalu.
Dihentikan
"Tidak ada tanda di restoran yang mempromosikan diskon doa. Kami hanya memesan makanan dan berdoa setelah makanan tiba," kata Smith.
"Ketika mereka memberikan kami struk tagihan mereka baru bilang ada diskon 15% karena kami berdoa di depan umum."
Foto struk yang dibagikan Smith di media sosial kemudian menjadi viral dan restoran itu tiba-tiba diperbincangkan di seluruh Amerika Serikat.
Namun, ternyata diskon yang diberikan itu melanggar Hukum Hak-Hak Sipil yang melindungi warga AS dari diskriminasi ras dan religius. Dalam hal ini, diskon juga tidak membeda-bedakan agama dan ras.
Menyadari hal itu, Mary Haglund mengatakan dia menghormari hukum dan segera menghentikan diskon doa dengan menginformasikannya kepada publik di depan restorannya.
Smith lantas mengungkapkan penyesalannya karena gara-gara fotonya, diskon doa itu dihentikan.