Dua fenomena langit menarik bakal bisa disaksikan Minggu (10/8) malam ini, supermoon dan hujan meteor Perseid.
Supermoon adalah peristiwa ketika Bulan mencapai jarak terdekat dengan Bumi sehingga akan tampak lebih besar. Supermoon yang akan terjadi malam ini adalah supermoon kedua selama tahun 2014.
"Saat Supermoon nanti, Bulan akan mencapai jarak paling dekat. Biasanya 384.000 kilometer, nanti hanya 357.000 kilometer," ungkap astrofisikawan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.
Dihubungi Kompas.com hari ini, Thomas juga mengatakan, Supermoon nanti malam akan sedikit lebih besar dari supermoon sebelumnya pada tahun 2014. "Karena jarak Bulan nanti adalah yang paling dekat sepanjang tahun 2014," katanya.
Menurut Thomas, saat supermoon nanti, Bulan akan tampak 10 persen lebih besar dari bulan purnama biasanya.
Ia mengatakan, perbedaan ukuran tersebut akan sulit disadari oleh pengamat awam yang tak menggunakan alat. Agar bisa membedakan, publik bisa memotret supermoon nanti malam dan membandingkannya dengan foto purnama biasa.
Thomas mengungkapkan, supermoon sebenarnya bukan istilah astronomi, namun astrologi. Astronomi lebih mengenal istilah Bulan perigee, yakni saat Bulan mencapai titik terdekat dengan Bumi.
Bersamaan dengan supermoon nanti, akan ada hujan meteor Perseid. Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi memasuki wilayah angkasa yang kaya debu sisa-sisa komet Swift-Tuttle.
Sayang, dua fenomena itu tak bisa dinikmati secara optimal bersamaan. Supermoon justru bakal "menggagalkan" hujan meteor Perseid.
"Ketika langit gelap, kita bisa melihat puluhan hujan meteor Perseid setiap jamnya. Supermoon kali ini membuat langit terang sehingga jumlah meteor yang bisa disaksikan akan berkurang. Kita mungkin hanya bisa melihat beberapa," jelas Thomas.
Hujan meteor Perseid akan mencapai puncaknya pada 13 Agustus 2014. Nama hujan meteor ini diambil dari nama rasi Perseus. Saat hujan meteor terjadi, meteor akan tampak seolah-olah dari rasi Perseus.