Gunung Slamet di Jawa Tengah yang mencakup lima wilayah, yaitu Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Purbalingga, dan Banyumas, kembali dinaikkan statusnya dari Waspada menjadi Siaga. Petugas Pos Pengamatan Gunung Slamet di Desa Gambuhan, Pemalang, Jawa Tengah, Sukedi menjelaskan, kenaikan status sejak pukul 10.00 WIB, Selasa ini (12/8). "Kenaikan status berdasarkan rekomendasi dari Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), warga diimbau tidak melakukan aktivitas di radius 4 kilometer dari puncak," kata Sukedi di Pos Pengamatan Gambuhan, Pemalang. Menurut Sukedi, ada beberapa parameter yang membuat kenaikan status Gunung Slamet. Di antaranya kegempaan yang terus naik, letusan abu yang meningkat signifikan, lontaran lava pijar dan sinar api yang terus terjadi. Sejumlah parameter itu yang membuat status gunung tertinggi di Jawa Tengah ini naik."Ada parameter lain, seperti suhu air yang ikut naik 1-2 derajat. Tidak signifikan, tapi tetap menjadi rujukan," kata dia. Dalam enam jam terakhir hingga pukul 12.00 WIB, Gunung Slamet tercatat enam kali mengeluarkan letusan abu vulkanik dengan ketinggian 600 meter, 18 kali gempa letusan, 101 gempa embusan, dan 8 kali suara dentuman.