Konferensi pers Jelajah Sepeda Manado-Makassar digelar di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (12/8). Dihadiri tiga narasumber Ketua Panitia Jelajah Sepeda Jannes Edves Wawa, Pemimpin Redaksi Harian Kompas Budiman Tanureja, dan VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir.
Jelajah Sepeda Manado-Makassar akan menempuh jarak 1.500 kilometer dan akan dilaksanakan 18-31 Agustus 2014. Start akan dimulai di Kota Manado, 18 Agustus pukul 07.30 WITA.
Ini merupakan event serupa keenam, setelah sebelumnya telah dilakukan dari Sumatra hingga Jawa. Tujuan Jelajah Sepeda ini untuk memperkenalkan keindahan alam Indonesia yang masih tersembunyi.
“Mengajak mengenal Nusantara, [dengan] banyak potensi alam. Orang Indonesia cenderung berwisata ke luar negeri,” ujar Jannes, ditemui saat konferensi pers. Masyarakat sekitar rute yang dilewati Jelajah Sepeda menyambut gembira event ini.
Budiman Tanureja selaku Pemimpin Redaksi Harian Kompas mengatakan, Kompas sebagai sebuah media punya mimpi untuk menyatukan Nusantara dari atas sepeda. Ide tersebut dicetuskan pertama kali oleh Agung Adiprasetyo, CEO Kompas.
Jelajah Sepeda 2008 dilakukan dari Anyer-Panarukan menempuh jarak 1.100 kilometer, untuk memperingati 100 tahun Deandels. Selanjutnya, jarak 1.000 kilometer dari Surabaya-Jakarta ditempuh untuk merayakan 45 tahun Harian Kompas, dan tahun 2011 Jelajah Sepeda Jakarta-Palembang sejauh 810 kilometer.
Tahun 2012 Jelajah Sepeda menempuh dari Bali-Komodo sejauh 720 kilometer dan tahun 2013 Sabang-Padang sejauh 1.593 kilometer. Target 2015, Jelajah Sepeda mampu mengayuh sepeda dari Sabang hingga Merauke.
Aksi amal
Tak hanya sembarangan bersepeda, para peserta Jelajah Sepeda ini juga akan melakukan beberapa aksi amal, seperti pengecekan kesehatan dan cek darah. “Cek darah menjadi hal langka bagi orang daerah. Mungkin mereka belum tahu apa golongan darah, berbeda dengan warga di perkotaan,” papar Jannes.
Pengobatan gratis ini meliputi pemeriksaan kolesterol, asam urat, gula darah, golongan darah, dan pengobatan beberapa penyakit. Aksi amal ini akan dilakukan di beberapa titik, yakni Amurang, Boroko, Pendolo, dan Tanah Toraja.
“Dengan bersepeda, bisa berdialog dengan masyrakat di pedalaman. Dapat melihat Indonesia secara seutuhnya,” papar Budiman.