Vatikan, Selasa (12/8), menyerukan kepada para pemimpin Muslim di seluruh dunia untuk mengecam kebrutalan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang kini menguasai wilayah utara Irak.
Vatikan mengatakan tidak ada pembenaran apapun yang bisa diberikan untuk kejahatan yang dilakukan ISIS terhadap kelompok minoritas di wilayah tersebut.
"Bahaya yang mengancam umat Kristen, Yazidi dan kelompok agama minoritas lainnya di Irak membutuhkan sebuah pernyataan yang jelas dan berani dari para pemimpin agama khususnya Muslim," demikian pernyataan Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama.
Dewan Kepausan mengatakan ISIS bersalah melakukan berbagai kejahatan seperti pembunuhan, mutilasi, penyaliban dan menyeret mayat di tempat publik, menculik perempuan serta kejahatan lainnya.
"Tak ada alasan apapun, apalagi alasan agama, yang bisa membenarkan tindakan barbar seperti ini. Kami menyerukan semua pihak bersatu dan mengecam kejahatan ini dan menolak penggunaan agama untuk membenarkan kejahatan ini," tambah Dewan Kepausan.
Akhir pekan ini, Duta Besar Vatikan untuk PBB Silvano Tomasi mendukung serangan udara AS yang ditujukan untuk menghambat gerak maju ISIS di Irak utara. Silvano bahkan menyerukan agar intervensi internasional dilakukan secepatnya sebelum semuanya terlambat bagi warga minoritas Irak.
Dukungan Silvano terhadap sebuah serangan militer adalah kebijakan langka Vatikan yang selalu mengedepankan solusi damai di tengah kemungkinan terjadinya genosida terhadap umat Kristen Irak.
Ratusan ribu orang terpaksa meninggalkan kediaman mereka di Irak utara demi menghindari gerak maju ISIS. Pekan lalu, 100.000 warga Kristen Irak terpaksa meninggalkan Qaraqosh, kota Irak dengan populasi Kristen terbesar. Sementara ribuan minoritas Yazidi juga kabur ke pegunungan.