Hampir separuh lantai tangga Candi Borobudur di Magelang Jawa Tengah aus atau rusak. Kerusakan itu akibat ketiadaan pelapis antara alas kaki wisatawan yang melewati tangga tersebut.
"Keausannya mencapai 49,15 persen, karena ada gesekan antara batu lantai tangga candi dengan alas kaki wisawatan," ungkap Kepala Seksi Layanan Konservasi Balai Konservasi Borobudur (BKB), Iskandar M Siregar, Rabu (13/8).
Iskandar menyebutkan, ada 2.033 batu pijakan tangga yang tersebar di empat sisi candi. Adapun batu yang aus berjumlah 1.028 buah. "Di beberapa bagian keausannya cukup tinggi. Namun untuk lantai di lorong candi tidak mengalami keausan," imbuh dia.
Menurut Iskandar, pengelola candi pernah menerapkan kebijakan pembatasan jumlah pengunjung yang bisa menaiki candi untuk mengantisipasi keausan lapisan lantai candi. Namun, ujar dia, kebijakan itu tak berlaku selama liburan Lebaran yang baru saja lewat.
Kajian yang melibatkan berbagai pihak, ujar Iskandar, menjadi dasar BKB berencana melapisi lantai tangga Candi Borobodur dengan kayu. Diharapkan rencana itu bisa terlaksana pada akhir 2014.
"Kami memilih kayu sebagai lapisan setelah melalui kajian di negara-negara Asean. Karena kayu lebih aman dibanding bahan lain. Pengaruhnya terhadap batuan candi yang paling sedikit," papar Iskandar. "Tahun lalu kami kita pernah uji degan kayu jati, lalu kayu besi," imbuh dia.
Menurut Iskandar, perawatan lantai candi memang sudah sejak lama menjadi perhatian Kementerian Penddikan dan Kebudayaan karena rawan aus. "Kebijakan (pelapisan kayu) ini baru usulan. Keputusan akan ditentukan dalam seminar ilmiah pada Desember 2014 mendatang," ujar dia.