Ini dia sepuluh wilayah tanpa penghuni di dunia, versi National Geographic.
St. Elmo, Colorado. St. Elmo ditinggalkan penduduknya setelah pertambangan dan perdagangan semakin mudah diakses menggunakan kereta dari pusat kota Colorado. St. Elmo ditutup tahun 1922, menyisakan banyak bangunan, rumah, dan gereja. Bangunan ditinggalkan begitu saja, utuh beserta barang-barang yang ada di dalamnya. Sekarang, St. Elmo dijadikan daerah wisata hiking dan off-road yang menampilkan suasana seram.
Ngarai Chaco, New Mexico. Peradaban di Ngarai Chaco berkembang sekitar tahun 800-1100. Selama periode itu, Chaco menjadi pusat upacara, pemerintahan, dan perdagangan. Penduduk zaman itu membangun bangunan rumah dan tempat upacara secara melingkar, dikenal dengan nama kivas. Dibuat dari batu lumpur, batu pasir, dan kayu, kivas.
Bodie, California. Tahun 1879, Bodie merupakan kota tambang emas yang ramai. Dengan jumlah penduduk 8.500 orang, kota ini sering terjadi baku tembak dan perkelahian. Dalam satu dekade saja, produksi emas di tempat itu semakin menipis membuat penduduk meninggalkan kota. Mereka meninggalkan bangunan begitu saja dan hingga kini tersisa 150 bangunan tak terurus.
Humberstone dan Santa Laura, di Atacama, Cili. Kota tambang ini mulai ditinggalkan sejak tahun 1958. Bangunan ditinggalkan beserta isinya, kolam renang, hotel, dan pusat pertokoan beserta daftar harganya.
Bhangarh, Rajasthan, India. Ketika itu, Bhangarh menjadi pusat kota di barat daya India. Tahun 1720, Raja Jaipur berhasil menakhlukkan kota ini dan perlahan ditinggalkan warganya. Kota ini meninggalkan reruntuhan kuil dan pavilion yang sudah hancur, dan benteng. Sejak abad 17 kota ini diisukan penuh hantu dan legenda menakutkan, membuat tidak ada orang berani tinggal di kota itu.
Kayaköy, Anatolia, Turki. Saat perang antara Yunani dan Turki berakhir di tahun 1923. Sekitar satu juta orang Yunani yang berada di Turki dipulangkan dari sebuah desa dengan penduduk 2.000 warga asli Yunani. Kepergian mereka meninggalkan sisa-sisa bangunan, termasuk ratusan rumah hancur dan dua gereja Ortodoks Yunani. Peninggalan ini dianggap penting dan dijadikan situs bersejarah.
Pyramiden, Svalbard, Norwegia. Kota tambang batubara ini dimiliki oleh Uni Soviet sejak 1927. Kota ini menjadi daerah maju dengan berbagai fasilitas seperti barak, pusat olah raga, perpustakaan, bioskop, dan gedung pertunjukan musik. Saat penduduknya pergi meninggalkan kota ini tahun 1928, meninggalkan sarana begitu saja, buku-buku di perpustakan dan grand piano di ruang pertunjukan.
Herculaneum, Naples, Italia. Gunung Vesuvius meledak di musim panas tahun 79 menyapu peradaban Roma di pesisir pantai hingga menjadi abu. Para arkeolog menemukan runtuhan vila, pertokoan, pemandian, dan berbagai bangunan yang digunakan dalam keseharian.
Belchite, Provinsi Zaragoza, Spanyol. Perang Spanyol di tahun 1936-1939, menjadikan Belchite kota yang tidak aman. Tahun 1937, kota diserang oleh tentara dan diduduki oleh Franco. Kota hancur, menyisakan reruntuhan bangunan yang kental nuansa horor sebagai saksi bisu kekerasan.
Kolmanskop, Namibia. Terletak di gurun Namibia, Kolmanskop menjadi rumah bagi penambang berlian. Kota ditinggalkan sejak pertengahan tahun 1950 dan sejak itu kota mulai tergerus pasir.