Risiko penularan ebola melalui perjalanan udara tetap rendah, seperti dikatakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Berbeda dengan infeksi lain seperti influenza, ebola tidak ditularkan lewat udara.
Karena itulah, Kenya Airways menolak desakan untuk menghentikan sementara penerbangan ke negara-negara yang terkena ebola di Afrika Barat, tempat lebih dari 1.000 orang meninggal karena virus tersebut pada tahun ini.
Sementara itu, dua orang meninggal di Nigeria setelah meminum cairan garam yang dikabarkan dapat mencegah infeksi ebola.
Wartawan BBC di Nigeria, Ishaq Khalid, melaporkan bahwa pesan SMS mulai beredar di Nigeria pada akhir minggu lalu, yang mengusulkan agar penduduk minum dan mandi menggunakan cairan garam supaya tidak terkena virus.
Banyak orang harus dirawat di rumah sakit karena minum cairan garam, meskipun menteri kesehatan telah berusaha membantah informasi tidak benar tersebut.
Direktur kesehatan masyarakat Negara Bagian Benue, Nigeria, dr. Joseph Lumba, mengatakan bahwa dua pasien meninggal di rumah sakit kota Makurdi, Rabu (13/8). Namun, dia juga mengatakan bahwa jumlah pasien yang mengalami masalah sama juga berkurang karena gencarnya kampanye antilarutan garam "obat" ebola.