Jejak Sang Proklamator di Tepian Ende

By , Jumat, 15 Agustus 2014 | 20:03 WIB

"Di Pulau Flores yang sepi, aku menghabiskan waktu berjam-jam lamanya di bawah sebatang pohon. Merenungkan ilham yang diturunkan Tuhan, yang dikenal dengan Pancasila." ujar Soekarno dalam buku yang ditulis oleh Cindy Adams.

Kolam berpenerang dan patung Soekarno duduk berada tepat di bawah pohon sukun mampu menghentikan langkah kaki saya saat menyusuri pantai. Beberapa waktu lalu patung ini diresmikan. Kota inilah yang menjadi tempat pengasingan Soekarno. Hampir lima tahun lamanya sejak 14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938 Soekarno diasingkan dari rakyat yang dicintainya serta dari teman-teman perjuangan pergerakan kemerdekaan.

Puluhan tahun setelah pengasingan Soekarno di Ende. Inilah wajah kota nan damai di tepi Laut Sawu saat ini.