Pasukan Kurdi di utara Irak berhasil merebut kembali bendungan terbesar negeri itu dari tangan kelompok Daulah Islamiyah, demikian pejabat Kurdi.
Operasi pasukan Peshmerga dilancarkan Minggu (17/8) pagi, didukung serangan udara AS.
Bendungan sangat strategis yang memasok air dan listrik ke kawasan Irak utara itu direbut militan Daulah Islamiyah (DI) alias ISIS pada 7 Agustus.
DI telah merebut sejumlah wilayah diKlikIrak dan Suriah dalam beberapa bulan terakhir.
Amerika Serikat mengaku telah menghancurkan atau merusak 19 kendaraan serta pos-pos penjagaan milik DI dalam serangan udara sekitar DAM, hari Minggu.
Hoshyar Zebari, warga Irak yang hingga bulan lalu menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Irak mengatakan kepada BBC bahwa pasukan Peshmerhga mendapat "perlawanan sengit" dalam pertempuran merebut bendungan.
Ditambahkannya, tujuan berikutnya adalah membersihkan pasukan bersenjata DI dari pegunungan Niniveh "untuk menjamin kembalinya kaum minoritas."
Ribuan minoritas Kristen dan Yazidi melarikan diri dari rumahnya, untuk menyelamatkan diri dari kaum militan Daulah Islamiyah.