Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) merilis sebuah video yang berisi ancaman terhadap Amerika Serikat (AS).
Lewat video itu, ISIS mengancam akan menyerang warga Amerika jika serangan udara AS menewaskan anggota pasukannya.
Dalam video yang juga menampilkan seorang warga AS yang dipenggal saat pasukan AS menduduki Irak, ISIS menyelipkan pernyataan dalam bahasa Inggris yang artinya, "Kami akan menenggelamkan kalian dalam darah."
ISIS wajar "murka". Serangan udara AS mengakibatkan gerak maju ISIS ke dalam wilayah Kurdi terhenti dan bahkan membuat pasukan Kurdi mampu merebut kembali bendungan Mosul yang direbut ISIS pada 10 hari lalu.
Serangan udara AS itu dipicu gerak maju ISIS saat menggilas kota Sinjar, yang dihuni etnis minoritas Yazidi. Akibatnya, ribuan warga Yazidi terpaksa mengungsi ke pegunungan tanpa perbekalan yang memadai.
Sebelumnya, aksi ISIS juga memaksa puluhan ribu warga Kristen Irak menyingkir dari beberapa kota, termasuk Mosul, demi menghindari aksi brutal organisasi sempalan Al-Qaeda itu.
Namun, tak seperti Al-Qaeda yang melakukan serangan global terhadap semua kepentingan AS, hingga saat ini, ISIS masih memusatkan gerakannya di wilayah Irak dan Suriah.
Presiden AS Barack Obama dalam sebuah jumpa pers di Washington DC mengatakan, ISIS merupakan ancaman nyata, tak hanya untuk Irak, tetapi juga untuk seluruh kawasan.