Buku novel karya penulis Inggris Charles Dickens, A Tale of Two Cities, yang ditandatangani Dickens dan memuat dan pesan pribadi kepada sesama penulis, George Eliot dihargai mencapai £275.000 (Rp5,3 miliar).
Pada tulisan tertanggal Desember 1859 tersebut, tercantum tulisan "kekaguman tinggi dan rasa hormat" terhadap Eliot— nama samaran penulis Mary Ann Evans.
Jika buku tersebut berhasil dijual dengan harga yang diminta, buku ini akan menjadi salah satu buku paling mahal Dickens yang pernah dibeli. Buku tersebut dilego oleh Peter Harrington dan saat ini dipamerkan di toko buku di London pusat.
Menurut Peter Harrington, edisi A Tale of Two Cities adalah "karya terbaik Dickens yang pernah ada di pasar dalam satu generasi".
Karya Dickens yang paling berhasil dijual pada pelelangan diyakini dihargai US$290.500 (Rp3,4 miliar) di New York pada 2009 ketika tempat lelang Christie menjual salinan prapublikasi A Christmas Carol.
Dickens adalah pengagum The Sad Fortunes of Reverend Amos Barton karya Eliot pada tahun 1857 dan mengungkapkan kekagumannya pada "sentuhan feminin" yang ada dalam karyanya.
Tanpa diketahui oleh Dickens, ia dan Eliot sebenarnya pernah bertemu tahun 1852, sebelum Mary Ann Evans mulai menulis di bawah nama samaran laki-lakinya.
A Tale of Two Cities diyakini sebagai novel terlaris sepanjang masa karena berhasil terjual lebih dari 200 juta eksemplar.