Untuk Bebaskan Foley, ISIS Pernah Minta Sekitar Rp1,5 Triliun

By , Jumat, 22 Agustus 2014 | 08:35 WIB

Kelompok jihad yang menyekap wartawan James Foley, pernah meminta uang tebusan sebesar 132 juta dolar (lebih dari Rp1,5 triliun) untuk pembebasannya. 

Disebutkan Philip Balboni, pemimpin GlobalPost tempat Foley bekerja, militan Daulah Islamiyah (DI, alias ISIS) meminta uang tebusan itu kepada mereka tahun lalu. 

Sebelumnya, Balboni mengatakan bahwa sepekan sebelum tayangan video mereka juga menerima email "penuh kutukan," disertai ancaman untuk membunuh Foley. 

Menurut Balboni, Gedung Putih dilapori mengenai ancaman itu, namun tak pernah dilakukan perundingan dengan DI. 

James Foley diculik November 2012, dan video pemenggalannya ditayangkan DI lewat internet beberapa hari lalu. 

Dalam video itu mereka mengancam untuk membunuh seorang jurnalis Amerika lainnya jika AS tak menghentikan serangan udara terhadap mereka di Irak utara. 

Amerika Serikat sudah secara formal memulai proses pidana untuk menyelidiki kematian Foley. 

Jaksa Agung AS, Eric Holder menyebut proses pidana akan dilakukan secara seksama karena Amerika "memiliki ingatan sangat panjang, dan jangkauan kami sangat luas." 

Di Inggris, polisi dan aparat keamanan lain bekerja untuk mengidentifikasi penjihad yang tampil di video itu mengeksekusi Foley. 

Laporan-laporan yang masih sumir menyebutkan, pembunuh yang menunjukkan logat Inggris itu diduga berasal dari London atau bagian tenggara Inggris.