Qatar membantah tudingan menjadi penyandang dana Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang telah menguasai wilayah yang cukup luas di Irak dan Suriah. Tak hanya itu, Qatar juga mengecam keras aksi ISIS membunuh jurnalis AS James Foley.
Bantahan dari Menteri Luar Negeri Qatar Khaled al-Attiyah dirilis pada Sabtu (23/8), sehari setelah pemerintah Jerman meminta maaf setelah seorang menterinya menuding Qatar membiayai operasional ISIS.
"Qatar tidak pernah mendukung kelompok ekstremis, termasuk ISIS, dalam semua hal. Kami menolak pandangan, metode kekerasa dan ambisi mereka," kata Attiyah.
"Pandangan kelompok-kelompok ekstremis seperti ini adalah pandangan yang tidak akan pernah kami dukung dalam bentuk apapun," Attiyah menegaskan.
Attiyah melanjutkan, tujuan utama Qatar adalah melakukan apapun untuk menciptakan perdamaian dan keadilan di seluruh Timur Tengah dan menyerukan langkah kolektif demi menghentikan kekerasan yang dilakukan ISIS.
Dia juga mendesak pemerintah Irak untuk menyediakan keamanan dan keselamatan bagi warga negaranya dan menjanjikan Qatar tetap melanjutkan bantuan kemanusiaan untuk rakyat Irak.
Tak hanya itu, Attiyah juga mengecam keras pembunuhan terhadap jurnalis James Foley sebagai sebuah kejahatan yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, nilai-nilai kemanusiaan serta hukum dan norma internasional.
"Pembunuhan warga sipil tak berdosa dan memaksai ratusan ribu orang mengungsi mengancam keberadaan Irak serta kedamaian dan keamanan di seluruh kawasan," tambah Attiyah.
"Bersama banyak negara Timur Tengah dan komunitas internasional, kami mendukung kelompok oposisi yang melawan rezim Bashar al-Assad namun kami tidak mendanai ISIS dan faksi-faksi ektremis lainnya," Attiyah menegaskan.
Dalam pernyataan terpisah di hari yang sama, Khaled al-Attiyah juga mengecam serangan terhadap umat Sunni yang sedang berada di dalam masjid di provinsi Diyala, Irak yang menewaskan setidaknya 73 orang dan melukai puluhan orang lainnya.