Republik Demokratik Kongo mengkonfirmasi penyebaran demam di bagian utara negara tersebut, disebabkan oleh virus Ebola.
Menteri Kesehatan Kongo Felix Numbi mengatakan kepada BBC bahwa tes yang dilakukan terhadap dua orang menunjukkan mereka terjangkit virus Ebola di provinsi Equateur.
Tiga belas orang tewas setelah mengalami demam.
Tetapi dia mengatakan kasus kematian terjadi di wilayah yang terisolasi dan penyakit tersebut tampaknya disebabkan oleh strain yang berbeda dengan virus di Afrika Barat.
Dr Numbi mengatakan zona karantina ditetapkan di sekitar tempat penyebaran penyakit.
Kasus Ebola di Kongo merupakan yang pertama kali terjadi sejak penyebaran virus di Afrika Barat mulai merebak.
Sedikitnya 1.427 orang meninggal akibat virus.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kecepatan dan meluasnya penyebaran penyakit Ebola "tak pernah terjadi sebelumnya".
Diperkirakan 2.615 orang di Afrika Barat telah terinfeksi Ebola sejak Maret lalu.
Belum ditemukan obat yang mujarab untuk penyakit ini tetapi sejumlah orang yang terkena virus Ebola dapat pulih setelah diberikan obat eksperimen ZMapp. Tetapi pasokannya telah habis.
Seorang pekerja kesehatan Inggris terinfeksi Ebola di Sierra Leone diterbangkan ke negaranya dengan jet militer. Kasus ini merupakan pertama kalinya menimpa warga Inggris setelah serangan Ebola merebak.