Tanaman kelor bagi sebagian besar orang di Indonesia sudah tidak asing lagi. Keberadaan tanaman ini mudah didapat dan juga mudah tumbuh di berbagai tempat. Itulah yang membuat siswi SMK Theresiana Semarang, Adinda Alifiansi Candra Dewi berharap penelitiannya terkait manfaat biji kelor bisa diaplikasikan di masyarakat. "Daunnya juga biasa digunakan untuk sayur. Dan selain untuk penghijauan, banyak manfaat lain dari tanaman ini," ujar Adinda saat ditemui di sekolahnya di Jalan Gajahmada, Semarang, Selasa (26/8). Penelitian Adinda tersebut yakni tentang manfaat serbuk biji kelor untuk menjernihkan air kotor. Penelitian ini sudah mendapatkan penghargaan baik di tingkat lokal maupun nasional. Bahkan sudah menyabet medali emas pada lomba riset tingkat SMA Asia-Pacific Conference of Young Scientist (APCYS) ke-3 di Taiwan pada 18-22 Agustus 2014. "Ya, memang belum untuk skala besar yang mendunia, tapi saya berharap bisa dimanfaatkan di lingkungan RT," kata gadis yang tinggal di Jalan Galar 2, No 13, Tlogosari, Semarang. Penggunaan serbuk biji kelor untuk menjernihkan air ini sangat mudah, hanya memasukkan serbuk ke dalam air kotor kemudian diaduk dengan kecepatan dan waktu tertentu. Cara ini bisa dilakukan untuk menjernihkan air sungai yang keruh. "Daripada memakai air sungai yang keruh untuk mandi dan lainnya, lebih baik kan dijernihkan dulu. Dan pohon kelornya bisa ditanam di pinggir-pinggir sungai atau sekitar rumah untuk penghijauan," ujarnya. Penelitiannya ini memang berawal ketika melihat masih banyaknya warga yang menggunakan air sungai yang keruh untuk kebutuhan rumah tangga. Sebab di lingkungan sekitar sungai tidak teraliri air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) setempat. Pemanfaatan biji kelor ini bisa dilakukan secara gotong royong di suatu lingkungan ataupun sendiri-sendiri di rumah. Ia mengatakan, bisa saja memberikan pelatihan dan cara menggunakan serbuk biji kelor tersebut jika memang ada yang berminat. "Dengan ini, air sungai bisa jernih dan bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangga. Sehingga kebutuhan air bersih warga bisa tercukupi. Bahkan bisa saja langsung minum, tapi perlu penelitian lebih lanjut," tambah putri pertama dari empat bersaudara pasangan Kodrat Agung Ari Winanto dan Andrini Widiasari.