Kanker Hati, Gejala Penyakitnya Sulit Dideteksi

By , Minggu, 28 Desember 2014 | 12:00 WIB

Kanker hati merupakan salah satu penyakit yang harapan hidupnya rendah. Setelah didiagnosis kanker hati, seseorang biasanya hanya dapat bertahan hidup dalam waktu sekitar lima bulan. Ini karena biasanya kanker hati baru terdeteksi dalam stadium lanjut.

 
Dokter spesialis penyakit dalam gastroenterologi dan hepatologi, Rino A Gani menuturkan, pada stadium awal, gejala kanker hati biasanya belum terlihat. Maka ketika gejala baru muncul pada stadium sudah lanjut, penyakit menjadi lebih sulit untuk disembuhkan.
 
"Itulah mengapa, kebanyakan pasien terlambat didiagnosis, begitu terdiagnosis sudah lanjut stadiumnya, " ujarnya dalam seminar media terkait penanganan kanker hati stadium lanjut di Jakarta, Selasa (26/8).
 
Prinsip dari hampir semua intervensi medis, semakin cepat penyakit diobati, maka hasil terapinya akan lebih baik. Bila semakin lambat datang ke tenaga medis, maka semakin kecil juga kemungkinannya untuk sembuh.
 
Karena itulah, orang perlu mencermati jika mengalami tanda-tanda kanker hati stadium lanjut berikut ini: nyeri di perut bagian kanan atas, terasa ada benjolan di perut bagian kanan atas, kembung, mual, muntah, nafsu makan berkurang, perut terasa penuh, serta berat badan turun drastis meski tidak menjalani program penurunan berat badan.
 
Selain itu, ada juga tanda-tanda yang lebih spesifik untuk kanker hati stadium lanjut yaitu kulit dan mata berwarna kuning, badan lemah dan lesu, tinja berwarna pucat, dan air seni berwarna gelap.
 
"Jika mengalami tanda-tanda seperti itu, lebih baik memeriksakan diri untuk mendapat diagnosis yang tepat," kata Rino.
 
Terlepas dari mewaspadai gejala, hal yang terpenting sebenarnya adalah dengan menjaga kesehatan tubuh, dengan memilih pola makan, dan tetap berolahraga di tengah kesibukan.
 
Selain itu, hal yang juga perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan penyakit kanker hati adalah deteksi dini. Terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker hati, sirosis hati, dan hepatitis. Deteksi dini bisa dilakukan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.