Ini Dia Rahasia Umur Panjang yang Telah Diteliti

By , Jumat, 29 Agustus 2014 | 17:28 WIB

Peneliti telah lama mencari rahasia untuk menjadi panjang umur. Kini mereka menemukan rahasia panjang umur dalam darah salah seorang wanita tertua dan tersehat di dunia.

Hendrikje van Andel-Schipper lahir pada 1890 dan hidup selama 115 tahun. Namun, tidak hanya panjang umur, ia juga terkenal dengan kesehatannya yang baik. Ia hidup tanpa penyakit dengan kemampuan kognitif yang masih baik hingga akhir hayatnya pada 2005.

Dengan dukungan dari keluarganya, Van Andel-Schipper sepakat tubuhnya akan didonasikan untuk kemajuan ilmu pengetahuan setelah ia meninggal. Kini, sebuah studi yang dipublikasi dalam jurnal Genome Research menemukan rahasia panjang umurnya.

Para peneliti menganalisis darah dan jaringan lain dari tubuh Van Andel-Schipper untuk lebih mengerti kemampuannya untuk tetap sehat pada usia tua. Mereka menemukan, sebelum wanita itu meninggal, sel darah putihnya hanya dibentuk oleh dua sel punca. Artinya, hampir seluruh sel punca di tubuhnya telah mati.

Ia juga memiliki telomer, pelindung kromosom, yang sangat pendek sebelum ia meninggal. Dengan kata lain, Van Andel-Schipper bisa panjang umur karena sebelumnya fungsi sel punca dan telomer dalam tubuhnya yang luar biasa. Namun, kematiannya tetap terjadi karena kedua fungsi ini akhirnya menurun.

Ketua penelitian, Henne Holstege, dari VU University Medical Center di Amsterdam, mengatakan, temuan ini membantu mendukung teori sel punca yang menentukan usia seseorang. Menurunnya kemampuan sel punca untuk membelah mengakibatkan sulitnya tubuh memperoleh sel baru sehingga menyebabkan kematian.

"Diperkirakan manusia hidup dengan kira-kira 20.000 sel punca darah, dan sekitar 1.000 sel yang terus aktif meregenerasi darah. Namun, seiring waktu, telomer menyusut dan mereka kehilangan kemampuan untuk membelah sehingga sel punca pun mati," ujarnya.

Kendati demikian, teknologi memungkinkan seseorang untuk disuntik sel punca untuk memperpanjang usianya. Saat disuntikkan sel punca, seseorang bisa mendapat telomer yang lebih panjang lagi meskipun hanya untuk sel darah, bukan jaringan lain.