Sebanyak 20 spesies karang—melonjak sepuluh kali lipat daripada sebelumnya—ditambahkan ke daftar yang dilindungi dalam Pakta Spesies Terancam (Endangered Species Act/ESA) keluaran National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) AS.
Penambahan 20 spesies sekaligus ini adalah yang terbesar sepanjang sejarah ESA. Bahkan itu bisa jadi lebih besar-besaran, kata Eileen Sobeck, Assistant Administrator for Fisheries NOAA, memaparkan. Sebab ada 83 spesies karang telah yang telah diusulkan untuk masuk daftar.
Meskipun sekarang ini NOAA masih menetapkan perlindungan terbatas dan belum sampai kepada keputusan untuk membatasi pengambilan karang-karang ini—karena dapat merusak secara langsung maupun tidak langsung dengan mengusik habitatnya— tetapi para pejabat berwenang NOAA tak mengesampingkan bahwa ini bisa terjadi pada masa depan.
Ahli biologi David Bernhart yang bekerja dengan NOAA Fisheries di St. Petersburg, Florida, mengatakan, spesies yang baru terdaftar tidak akan punah sekarang akan tetapi memang kemungkinan besar diprediksi kepunahannya di masa mendatang.
Terumbu karang di berbagai tempat di dunia tengah menderita. Penderitaan yang disebabkan oleh dampak pengasaman laut, kenaikan suhu, dan pencemaran. Gejala paling mudah dilihat adalah pemutihan.
"Sebagian besar spesies-spesies ini, terutama di daerah Karibia, sudah mulai mengalami beberapa dampak pemutihan serta suhu yang meningkat dan penyakit," kata Bernhart.
Sobeck mencatat, keputusan untuk daftar 20 spesies karang terbaru datang setelah peninjauan lebih luas. Baik kalangan masyarakat maupu peneliti menyediakan gunung data atas beragam spesies yang dipertimbangkan. "Saya merasa cukup yakin bahwa kami memiliki dasar ilmu pengetahuan yang sangat kuat dalam memutuskan 20 spesies baru karang terancam ini," ungkapnya.
Baca pula tentang kisah melindungi atol perawan pada laman ini.