Tawaran Menarik dari Wisata Berkelanjutan

By , Sabtu, 6 September 2014 | 07:25 WIB

Data terbaru menunjukkan sebanyak 51 Taman Nasional ada di Indonesia. Bayangkan, apa saja yang akan Anda peroleh ketika berkunjung ke Taman Nasional? Keelokan, pesona alam, keanekaragaman hayati yang luar biasa siap menyambut Anda jika mengunjunginya. Terlebih tren ekowisata mulai banyak digemari para penikmat keindahan semesta.

Melihat fenomena tersebut Pusat Riset Perubahan Iklim Universitas Indonesia (RCCC-UI) menggelar seminar bertemakan Taman Nasional dan Jasa Lingkungan. Acara digelar Jumat (5/9) di Gedung Balai Sidang Kampus Universitas Indonesia. 

Menghadirkan pembicara Wahyudi Wardoyo dari The Nature Conservancy, Dr. Ir. Bambang Supriyanto, dan Chris Margules dari James Cook University. Bersamaan dengan seminar, diluncurkan pula buku berjudul Berwisata Alam di Taman Nasional, karya Jatna Supriatna.

“Tamu undangan cukup antusias. Sebuah kehormatan dan kebanggaan khusus bagi kami,” ujar Kepala DEKAN Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Abdul Haris.

Menurutnya, seminar dan peluncuran buku banyak menyinggung tentang ekowisata dan taman nasional ini dapat menjadi sarana bagi akademisi untuk memperkaya referensi, rujukan, dan khasanah tentang alam.

Dalam sambutannya, Bambang Supriyanto, Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi dan Hutan Lindung Kementerian Kehutanan, membacakan sambutan milik Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan, yang mengatakan, ditemui satu dasawarsa ini wisata di Indonesia mengalami perubahan paradigma. Kini, wisatawan lebih memilih ekowisata

Kini, wisatawan lebih memilih ekowisata.

Tren wisata baru mempunyai kelebihan lain yakni wisatawan sekaligus dapat melakukan konservasi lingkungan, dan memberikan penghargaan pada alam. Tak hanya itu saja, ekowisata pun dapat meningkatkan kontribusi warga sekitar daerah wisata sebagai pengelola. Data dari Kementerian Perhutanan, kini Indonesia mempunyai 50 Taman Nasional. 

Perubahan tren wisata ini disambut baik oleh Wahyudi Wardoyo. “Tren wisata terus membaik,” paparnya. Walau ia menyambut baik tren baru ini, perlu adanya rasa menghargai alam dengan cara komprehensif dan penuh rasa keadilan. Menurutnya, adil itu penting pasalnya dengan rasa keadilan tersebut maka besar harapan anak cucu juga dapat menikmati keindahan alam yang ada sekarang.

Chris Margules pun memamerkan beberapa keindahan alam di Australia yang patut dikunjungi. Seperti Kakadu National Park, dan New South Wales National Park. Ia melihat adanya potensi wisata yang luar biasa di Indonesia. Indahnya alam, potensi pendirian wisata serta kemampuan masyarakat mengelola wisata dapat dijadikan modal untuk pengembangan wisata.

Dalam kesempatan yang sama, Jatna Supriatna meluncurkan buku Berwisata Alam di Taman Nasional. Buku dengan tebal lebih dari 500 halaman ini menceritakan kisahnya mengelilingi Taman Nasional di dalam maupun luar negeri.