Sangat Dekat, Ketika Asteroid 2014 RC Lintasi Bumi

By , Minggu, 7 Desember 2014 | 08:30 WIB

Asteroid berkode 2014 RC pertama kali ditemukan 31 Agustus 2014 lalu. Sejak saat itu peneliti mulai meneliti dan menemukan fakta bahwa asteroid ini akan lintasi bumi dengan jarak yang sangat dekat. Hanya berjarak 34.000 kilometer dari bumi, bahkan lebih dekat dibanding satelit cuaca dan komunikasi yang berada pada ketinggian 36.000 kilometer.

Thomas Djamaluddin, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membenarkan akan ada asteroid melintas di atas bumi pada Minggu (7/9) sekitar pukul 02.00 dini hari. Ia mengatakan tidak perlu cemas dengan melintasnya asteroid seukuran rumah ini. "Aman bagi bumi," tegasnya. Djamaluddin juga memastikan tidak akan ada serpihan asteroid jatuh ke bumi.

Menurut Djamaluddin, 2014 RC akan sulit diamati tanpa teleskop karena cahayanya yang sangat redup. Walau sulit, melintasnya 2014 RC tetap dapat diamati di Indonesia asalkan menggunakan teleskop dengan kondisi cuaca cerah. "Hanya akan seperti bintang menggores," tandasnya.

Asteroid bisa disamakan dengan batuan yang ada di bumi, jumlahnya melimpah. Kemungkinan radiasi karena asteroid pun hampir tidak ada. Yang perlu dikhawatirkan hanyalah tumbukan dan gelombang kejut jika asteroid 'berhasil' menembus atmoster bumi.

Efek gelombang kejut akan terasa ketika asteroid masuk ke atmosfer bumi pada ketinggian 30 kilometer. Jika ukuran batuan angkasa ini besar dan sampai ke permukaan bumi maka akan terjadi tumbukan bahkan kawah.

Seperti yang terjadi di Siberia, Rusia pada Febuari 2013 lalu. Sebuah asteroid berukuran 17 meter mendarat di permukaan tanah dan menimbulkan gelombang kejut. Di Indonesia, asteroid jatuh pernah terjadi Oktober 2008 lalu di Laut Bone. Jatuhnya asteroid itu pun menimbulkan gelombang kejut, beruntung terjadi di lautan.

Jatuhnya asteroid 65 juta tahun lalu telah membuat kehidupan dinosaurus punah. Terjadinya kehancuran masal karena asteroid berukuran puluhan meter berhasil menghantam bumi.