Menggiring Minat Peneliti Muda

By , Senin, 8 September 2014 | 14:02 WIB

Upaya penanaman budaya meneliti sejak dini terus dilakukan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Salah satunya, dengan kegiatan pembinaan generasi muda melalui Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN).

PIRN—yang tahun ini merupakan ke-13 kali diselenggarakan—merupakan kegiatan ilmiah di lapangan terbuka yang berorientasi pada penelitian yang mencakup bidang Ilmu Pengetahuan Sosial, Ilmu Pengetahuan Alam, dan Ilmu Pengetahuan Teknik (Teknik Rekayasa) bagi pelajar setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA).

LIPI menggandeng Pemerintah Kabupaten Wakatobi untuk penyelenggaraan PIRN tahun ini. Kegiatan tersebut berlangsung selama 7 - 14 September 2014 di Kecamatan Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Kepala LIPI Prof. Dr. Lukman Hakim mengatakan, penanaman budaya meneliti sejak dini adalah salah satu komitmen dari LIPI. “Oleh karena itu, pola pengembangan minat dan pembelajaran iptek dimulai dengan menanamkan budaya meneliti sedari dini sebagai bagian dari dukungan terhadap perkembangan inovasi remaja (youth innovation),” tandasnya.

Dikatakannya, perkemahan ilmiah merupakan salah satu kegiatan yang efektif untuk membangun semangat ilmiah para remaja. "Mereka [remaja] melakukan dan mengalami sendiri semua kegiatan ilmiah tersebut dalam suasana belajar yang menyenangkan dan topik penelitian yang relevan dengan kondisi aktual di lingkungan sekitar kita," ungkapnya.

Melalui kegiatan tersebut, para remaja diberikan pembekalan tentang dasar-dasar metode penelitian, disertai dengan praktik penelitian lapangan yang dibimbing langsung oleh para peneliti LIPI. "Para siswa juga dilatih menulis laporan hasil penelitian dan mempresentasikannya secara ilmiah," ujar Lukman.

Penelitian laut

LIPI melirik wilayah Wakatobi untuk tempat pelaksanaan PIRN karena melihat potensi kelautan daerah tersebut. Kecintaan serta semangat menggali potensi kelautan Wakatobi melalui eksplorasi penelitian ini yang ingin ditanamkan kepada para generasi muda.

Sebuah perahu melintas di antara rumah-rumah Desa Mola, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Rumah di desa tersebut dibangun di atas laut, dengan batu sebagai landasan. (Alex Pangestu/National Geographic Indonesia)

Kepala Biro Kerja Sama, Hukum dan Humas (BKHH) LIPI Nur Tri Aries sekaligus Ketua Panitia PIRN menambahkan, kegiatan PIRN juga berusaha mengarahkan dan membimbing para remaja untuk menanamkan sikap dan perilaku scientific minded, scientific curiosity, dan scientific approach.

Nur melanjutkan, kegiatan PIRN saat ini diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, antara lain pemberian materi metodologi penelitian dan penyusunan proposalnya, penelitian lapangan, penulisan laporan, dan presentasi laporan penelitian.

Jumlah peserta yang turut berpastisipasi dalam kegiatan PIRN kali ini sebanyak 600 orang dari 30 provinsi.