Mantra Belian dari Penjaga Tradisi Hulu Mahakam

By , Senin, 8 September 2014 | 20:30 WIB

Kalimantan selalu menawarkan petualangan tradisi yang magis sekaligus mengharukan, seperti pengalaman dua orang dokter ketika mengeksplorasi beberapa daerah di Kalimantan Timur, yaitu Kutai Barat dan Hulu Mahakam.

Perjalanan kedua dokter berawal di Sendawar, Kutai Barat. Kota yang tengah berpacu dalam perkembangan pembangunan dan teknologi ini, masih memegang kuat tradisi pengobatan dalam bentuk tarian dan musik, yang dikenal dengan Mantra Belian.

Di kota ini, kedua dokter melihat bagaimana "pemelian" atau orang yang ahli dalam ritual Belian, mengobati pasiennya.

Di Hulu Mahakam, kedua dokter ikut merasakan kesederhanaan hidup masyarakat suku Long Gelat yang mengandalkan hasil hutan dan sungai.

Perjalanan akan dimulai dengan mengarungi riam Mahakam untuk sampai ke desa Long Tuyok. Di Long Tuyok inilah, kedua dokter memperkaya khazanah tentang tradisi nampok, keturunan terakhir telinga panjang, dan tanaman obat tradisional.

"Malam itu saya berkesempatan menyaksikan langsung pengobatan tradisional Balian di Kutai Barat. Masyarakat di kabupaten muda di Provinsi Kalimantan Timur yang sedang terus berkembang ini, ternyata masih cukup kuat memegang tradisi leluhur mereka.

Pengobatan tradisional Balian, layaknya banyak pengobatan tradisional lain, didasari konsep bahwa penyakit disebabkan oleh gangguan makhluk halus, sehingga tujuan dari ritual pengobatan ini adalah untuk mengusir makhluk halus tersebut," tulis Ratih Citra Sari, salah satu dokter, di dalam diari.

"Yang menarik bagi saya," tulisnya, "Adalah ritual ini dilakukan dengan tarian yang dibalut musik tradisional, lengkap dengan berbagai ornamen hiasan layaknya sebuah perayaan pernikahan—yang tentunya menghabiskan biaya tidak sedikit."

Pengobatan ini dilakukan selama sedikitnya tiga malam berturut-turut. Bahkan bisa mencapai 40 malam, tergantung berat ringannya penyakit.

Menurut dr. Ratih, ia larut dalam suasana mistis yang tercipta selama ritual berlangsung. Saat akhirnya pengobatan tersebut berakhir, ternyata ritual tersebut selama lebih kurang satu setengah jam.

"Para pembeliat terlihat bersimbah keringat setelah ritual tersebut selesai. Pengobatan malam ini merupakan pengobatan malam ketiga, mereka masih harus melaksanakan pengobatan ini selama empat hari ke depan. Sungguh melelahkan, batin saya."

dr. Ratih juga mencatat, terlepas dari rasa skeptis pribadinya akan efektivitas metode pengobatan melalui ritual Mantra Belian, timbul rasa kagum atas kegigihan pembeliat, yang tak kenal lelah mengusahakan pengobatan bagi pemulihan seseorang.

_______________________________

Melalui program dokumenter, "Doctors Go Wild", Kompas TV mengajak dua dokter untuk mengeksplorasi berbagai tempat di pelosok Nusantara, melihat dan mempelajari berbagai tata cara serta keunikan pengobatan tradisional yang dilakukan masyarakat setempat.