Melestarikan peninggalan budaya atau pusaka Indonesia sama saja dengan melestarikan budaya Indonesia. Dari segala temuan yang telah ada saat ini, rasanya bagaikan mengendarai mesin waktu kembali ke zaman dahulu. Setelah menghadiri diskusi dalam acara Temu Pusaka 2014 di Museum Nasional, saya mendapat kesempatan berbalas email seputar organisasi tersebut dengan Adrian Perkasa, Direktur Eksekutif Badan Pelestasi Pusaka Indonesia (BPPI).
Dengan tema diskusi "Revitalisasi Museum Pusaka Nusantara", saya jadi mengira-ngira sejauh mana kepentingan pelestarian pusaka Indonesia bagi masyarakat Indonesia sendiri. "Kesadaran akan perlunya pelestarian pusaka masyarakat sudah lebih menggembirakan dibanding beberapa waktu sebelumnya," kata Adrian Perkasa. Hal ini pun terbukti dengan semakin banyaknya komunitas pelestari di daerah.
"Yang penting niat dan potensi yang baik harus direspon dan dipandu dengan regulasi yang jelas dan sumber daya manusia yang kompeten. Hal inilah yang mendorong kami (BPPI) untuk lebih sering lagi mengadakan workshop atau pelatihan dan diskusi rutin," tambahnya.
BPPI merupakan organisasi payung dari para pegiat pelestarian heritage (pusaka) se-Indonesia baik instansi, komunitas, dan individu. "Latar belakang kita dari beragam disiplin ilmu dan profesi. Awalnya hanya berupa jaringan sejak dua dekade lalu, kemudian membentuk suatu badan di tahun 2004 yang didukung oleh beberapa Kementerian termasuk Menteri Kebudayaan dan Pariwisata waktu itu I Gde Ardika yg kemudian menjadi Ketua BPPI sejak tahun 2010," Adrian Perkasa menjelaskan.
"Awal mula BPPI diciptakan adalah karena adanya kebutuhan dari jejaring pelestari pusaka, khususnya jaringan pelestarian pusaka Indonesia akan suatu institusi yang berfungsi memayungi para pegiat di daerah dan berskala nasional. Mengingat selama itu banyak sekali kegiatan pelestarian yg hanya bersifat lokal saja," tambahnya.
ProgramAdrian memaparkan bahwa sejak berdiri, BPPI memiliki 4 program utama yang kemudian diterjemahkan menjadi program-program teknis:
1. Memberi masukan tentang kebijakan pelestarian pusaka di Indonesia dan terlibat dalam berbagai perencanaan maupun penyusunan regulasi seperti Undang-Undang Cagar Budaya 2010, PNPM Pusaka bersama Kementerian Koordinator Bidang Kesra (Kemenko Kesra) dan Program Pengelolaan dan Pelestarian Kota Pusaka Kementerian PU.
2. Memperkuat jejaring pelestarian pusaka dengan memberikan pendidikan dan pelatihan pusaka, mengadakan kegiatan rutin seperti Temu Pusaka (tahunan), dan Diskusi Bulanan. Pendidikan pusaka dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada guru-guru SD sampai SMA mengenai kurikulum pendidikan pusaka terintegrasi dengan mata pelajaran yang ada. Selain itu, bisa juga membuat komik pusaka, memberikan pelatihan kepada bupati walikota yang tergabung dalam Jaringan Kota Pusaka Indonesia.
3. Merancang Heritage Trust Fund, yaitu membentuk semacam dana abadi yang dapat digunakan untuk program-program pelestarian. Misalnya mendukung program mitra di daerah, merestorasi pusaka budaya baik berupa bangunan ataupun artefak seperti lukisan dan lainnya. Heritage Trust Fund ini dilakukan baik dalam skala nasional maupun daerah.
4. Melakukan tanggap darurat pelestarian pusaka di daerah bencana. "Contoh di Padang saat pascagempa, kita melakukan program Heritage Emergency Response yg komprehensif mulai dari inventarisasi bangunan yg mengalami kerusakan, dokumentasi hingga rekonstruksi beberapa bangunan seperti masjid kuna dan kapel," Adrian menjelaskan.
Saat ini program yang sedang dilakukan oleh BPPI adalah mengajak semua pihak atau stakeholder yang berkepentingan baik negara, swasta dan masyarakat bersama-sama menjadikan museum sebagai suatu ranah publik yang bisa dijadikan sarana "transfer" pengetahuan. Selain itu, menjadikan museum sebagai tempat yg bisa dimanfaatkan untuk kegiatan publik dan mendatangkan manfaat untuk khalayak lebih luas sesuai dengan tema Dekade Ketiga Gerakan Pusaka Indonesia, yakni Pusaka Untuk Kesejahteraan Rakyat.
Harapan
Untuk BPPI, diharapkan agar bisa terus berjuang mengawal kelestarian pusaka Indonesia dengan merespon berbagai perkembangan yang ada. Baik dalam skala nasional maupun internasional. Juga semakin banyak pihak yang merasakan manfaat dengan kehadiran BPPI. "Untuk pelestarian pusaka Indonesia, kami berharap agar pelestarian pusaka benar-benar bermanfaat untuk kesejahteraan rakyat," kata Adrian Perkasa.