Bagaimana jika bawah tanah Stonehenge dipetakan?
Para ahli arkeologi mengungkapkan peta paling rinci yang pernah dibuat tentang tanah di bawah Stonehenge, Inggris selatan dan sekitarnya. Mereka menggabungkan berbagai peralatan untuk mengamati daerah tersebut di kedalaman tiga meter dengan tingkat kejelasan tinggi.
Hasil pendahuluan mengisyaratkan monumen bersejarah itu tidak berdiri sendiri karena terdapat 17 kuil di sekitarnya, lapor wartawan BBC Maria Dasi Espuig.
Di masa depan, analisis lebih rinci data dalam jumlah besar ini akan menghasilkan gambaran yang baru tentang bagaimana perubahan yang terjadi Stonehenge.
Salah satu kejutan yang didapat penelitian ini adalah jejak sampai 60 tiang batu besar yang membentuk bagian dari "bangunan" selebar 1,5 kilometer yang sebelumnya diidentifikasi di Dinding Durrington di dekatnya.
"Selama empat tahun terakhir kami mengamati monumen menakjubkan ini untuk berusaha mengetahui yang ada di sekitarnya," kata Profesor Vincent Gaffney, dari Universitas Birmingham pada Festival Ilmu Pengetahuan Inggris.
Peta tiga dimensi baru tim ini, yang mencakup kawasan seluas 12 kilometer persegi atau setara 1.250 lapangan sepak bola, menunjukkan Stonehenge bukanlah tempat terpisah yang diperuntukkan bagi orang-orang tertentu saja.
Stonehenge adalah monumen prasejarah di Wiltshire, 140 kilometer barat daya London, berupa lingkaran tiang batu dari Zaman Neolitik dan Perunggu Inggris sekitar 3.000 sampai 2.000 Sebelum Masehi.