Bumi Akan Hadapi Badai Geomagnetik

By , Jumat, 12 September 2014 | 19:22 WIB

Ilumuwan memperingkatkan akan dua ledakan di permukaan Matahari yang menimbulkan badai geomagnetik kuat dan dapat mengancam hubungan radio dan satelit komunikasi di Bumi.Namun badai tidak dapat merusak peralatan eletronik hanya menyebabkan aurora di utara langit Amerika Serikat.Thomas Berger, direktur dari Prediction Space Weather Center di National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) berkata, “Kami berharap badai geomagnetik tidak mengganggu infrastruktur nasional. Peristiwa ini akan terus kami awasi.”Ia menambahkan badai geomagnetik matahari akan menciptakan  aurora di sebagian besar utara langit Amerika pada Jumat malam. Dua letusan berasal dari bagian sama yang berada di pusat matahari dan menghasilkan lontaran massa korona (CME) dahsyat.Berger memberi skala kekuatan lontaran massa korona begitu kuat yakni 2 hingga 3 pada skala 5. “Kejadian ini cukup langka, ketika dua CME mendekati bumi,” ujarnya. Bahkan di daerah kutub kemungkinan kekuatan badai geometrik semakin besar mencapai tingkat 4.Melihat peristiwa ini, US National Weather Service telah memberikan peringatan kepada operator jaringan listrik dan Federal Emergency Management Agency.Seperti badai geomagnetik tahun lalu dan di Carrington pada 1859 dampak yang ditimbulkan sama, yakni kejutan pada beberapa operator listrik.Menurut NASA, badai tahun 2014 ini lebih rendah dibandingkan yang terjadi pada Juli 2012 lalu. Badai juga tidak akan menyebabkan kerusakan masal karena tidak ada partikel berenergi mengarah ke bumi.William Murtagh koordinator di Prediction Space Weather Center mengatakan bahwa peristiwa ini akan terjadi selama 24 jam dan tidak akan berdampak banyak di bumi. Tidak ada radiasi yang ditimbulkan.Namun para ilmuwan belum tahu persis akibat yang akan timbul saat CME menghantam pelindung bumi.