Kota Tersembunyi Angkor Berhasil Dipetakan

By , Selasa, 23 September 2014 | 14:40 WIB

Jauh di dalam hutan Kamboja berdiri dengan megah kota abad pertengahan. Sebuah teknik arkeologi baru telah ditemukan untuk menyingkap sejarah di balik kota tersembunyi itu.

Pada April 1858 silam, penjelajah muda asal Prancis, Henri Mouhot, mengarungi lautan dari London menuju Asia Tenggara. Kini sosoknya mungkin sudah terlupakan, namun tidak dengan tulisan jurnal yang diterbitkannya tahun 1863. Dua tahun setelah menuliskan dalam jurnalnya, Mouhot pun harus meninggalkan dunia selamanya di usia 35 tahun.

Pembaca akan terkejut dengan hasil tulisan Mouhot karena ia berhasil mendeskripsikan kisah mencengangkan tentang candi raksasa yang ‘tertelan’ lebatnya hutan.

“Salah satu candinya jauh lebih megah jika dibandingkan yang ada di Yunani maupun Roma,” tulisnya.

Ia mendeskripsikan bangunan di tengah hutan Kamboja dibangun dengan gaya populer dan membuat penjelajah terlena pada keunikannya.

Tahun 1860, saat itu Angkor Wat belum diketahui keberadaannya. Saat itu, seluruh negeri Kamboja sudah dihiasi ribuan candi. Memakan waktu hampir satu abad mengeksplorasi keberadaan kota tersembunyi Angkor Wat. Tahun lalu saja, kembali penemuan baru muncul yakni kota yang jauh lebih tua terletak di tengah hutan.

Tim dari University of Sydney, dipimpin oleh Dr. Damian Evans berhasil memetakan 370 kilometer persegi Kota Angkor Wat. Sebuah pemetaan terlengkap yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Bagaimana tim berhasil melakukan pemetaan begitu lengkap? Jawabannya adalah teknologi peraba jarak jauh dengan mengukur properti cahaya yang tersebar. Arkeolog berhasil menemukan kota yang belum pernah ditemukan sebelumnya. Candi, jalan raya, hingga saluran air rumit menyebar di seluruh lanskap.

Dr. Evans mengatakan bahwa temuan ini sungguh mengejutkan, apalagi saat melihatnya secara visual pertama kota kuno.

Sebagai gambaran saja, akhir abad 12, Angkor dibangun sebagai kota metropolis dengan luas mencapai 1.000 kilometer persegi. Kota ini menjadi ibu kota kerajaan Khmer yang menguasai wilayah luas—saat ini Vietnam, Laos, Thailand, dan Myanmar.

Beberapa penemuan membuktikan bahwa kota ini telah dibangun abad sembilan pada masa kekuasaan Jayavarman II.  

Dulunya kota bernama Mahendraparvata terletak di hutan dataran tinggi, yang kelak menjadi tempat didirikannya Angkor.