Ayo Lindungi Kupu-kupu Monarch!

By , Senin, 29 September 2014 | 07:00 WIB

Jika Anda sudah pernah berkunjung ke restoran Meksiko saya di Washington, DC, Anda akan mengerti. Pergerakan kupu-kupu dari langit-langit melambangkan hutan ini terletak di Meksiko Tengah penuh dengan pohon cemara Oyamel.

Tiap tahun, beberapa ratus juta kupu-kupu Monarch melakukan perjalanan ke tempat unik ini yang terletak di pegunungan Michoacán. Perjalanan ini dilakukan sejauh 2.500 kilometer dari Kanada untuk mencari perlindungan di dalam jarum lilin pohon-pohon cemara tersebut, menimbulkan suar "ssst" yang lembut dari kepakan sayap mereka.

Ketika kunjungan saya di Meksiko untuk memelajari daerahnya, budayanya, dan kulinernya untuk mempersiapkan restoran, saya mendengar banyak kisah mengenai hutan tersebut. Tempat yang sangat megah terselimuti emas setiap bulan Oktober hingga Maret. Ketika musim panas tahun 2003, saya pun berkunjung ke hutan itu bersama istri dan tiga anak perempuan saya. Karena saat itu belum musim dingin, saya sangat terpikat oleh hutan itu dan jatuh cinta pada cerita kupu-kupu Monarch.

Sayangnya, hewan indah ini terus berkurang tiap tahunnya. Tahun 1997, diperkirakan hampir semiliar kupu-kupu Monarch melakukan perjalanan ke hutan, tetapi tahun lalu populasinya hanya berjumlah 33 juta, jumlah terendah yang pernah terhitung.

Penurunan jumlah kupu-kupu ini adalah sebagai pengingat bagi kita, mengenai bagaimana cara makan kita membahayakan lingkungan. Kupu-kupu Monarch hanyalah satu contoh bagaimana pertanian kita menyakiti para penyerbuk. Tanpa penyerbuk, banyak tanaman favorit kita akan hilang. Penurunan cepat jumlah lebah madu telah menjadi banyak berita utama, tetapi kerakusan pertanian juga memengaruhi kupu-kupu Monarch.

Tiap tahun, pertanian kita menyita semakin banyak lahan, bahkan tak sedikit tanaman yang pada akhirnya tidak kita nikmamti tetapi tetap disemprot pestisida untuk membuatnya tetap kuat. Setiap kali mereka mengambil lahan atau menyemprotkan zat kimia sebagai solusi masalah pertanian, mereka telah membunuh sumber pangan utama kupu-kupu Monarch, bahkan membuat mereka tak bisa bereproduksi.

Namun, tahukah Anda bahwa tanpa mereka, kita tidak akan bisa menumbuhkan tomat yang padat untuk dinikmati bersama salad atau membuat purée dengan bawang putih untuk dilapisi pada roti. Tanpa penyerbuk ini, kita tidak akan bisa menikmati makanan favorit kita seperti almond, melon, dan mentimun. Bahkan sistem makanan kita bisa hilang.

Pesan ini bukanlah yang pertama kali disebarkan, namun pesan ini layak untuk diulang jika terus dihiraukan. Banyak pihak yang terus mengerahkan tenaga agar pesan ini tak dihiraukan. Kelompok-kelompok organisasi telah membantu kita untuk mengerti mengapa sangat penting untuk menyelamatkan tanah kita untuk spesies ini, atau memberikan mereka kesempatan untuk bertumbuh karena akan bermanfaat bagi kita.

Orang-orang dari World Wildlife Federation mengabdi kepada diri mereka sendiri untuk memelajari dan melaporkan jumlah kupu-kupu Monarch yang menahan musim dingin di hutan Meksiko tiap tahunnya, dan dengan penelitian tersebut mereka bekerja sama dengan komunitas lokal untuk menciptakan manfaat ekonomi untuk memastikan pemakaian berkelanjutan atas hutan-hutan tersebut.

Organisasi Center for Food Safety telah melangkah jauh di Washington membuat peraturan untuk melindungi spesies tersebutm karena tak hanya mereka melindungi sumber pangan utama, tetapi juga membuat makanan yang kita makan menjadi lebih baik dengan cara mengurangi penggunaan pestisida berbahaya.

Teman-teman saya, Gary Paul Nabhan dan Ina Warren dari Make Way for Monarch bekerja sama mengajarkan semua orang yang terlibat dalam isu tersebut, termasuk para petani, peternak, konsumen, bahkan perancang jalan raya dan pekerja lainnya. Pemerintah pun ikut ambil andil dalam isu ini.

Departemen Agrikultur Amerika Serikat bekerja sama dengan Xerces Society, organisasi yang fokus melindungi spesies yang terancam punah seperti kupu-kupu Monarch, dengan mengajarkan pemilik lahan di seluruh penjuru negara mengenai manfaat yang didapatkan dengan melestarikan para penyerbuk ini. Satu penelitian menunjukkan seorang petani di Michigan yang menyetujui menanam bunga liar di antara barisan blueberry.

Usaha ini tak harus ditangani oleh peneliti dan petani saja, karena semua orang bisa mendapatkan manfaat yang dibawa para penyerbuk ini. Saat ini banyak orang yang sudah mengerti pentingnya melestarikan lebah karena manfaatnya bagi kebersihan lingkungan dan meningkatkan produksi pangan lokal.

World Central Kitchen yang non-profit pun bekerja sama dengan wanita-wanita Republik Dominika yang mampu mendukung seluruh desa karena menerapkan pembiakan lebah. Mereka menghasilkan uang dari madu yang dihasilkan lebah-lebah tersebut. Bahkan para peneliti pun mendapatkan manfaat dengan penelitian yang mereka lakukan dapat memberikan solusi bagi kita untuk dapat menumbuhkan makanan.

Penting bagi kita untuk melestarikan serangga ini karena selain manfaatnya, dampak yang terlampiaskan kepada mereka pun akan kembali kepada kita.